Kota Lysychansk Porak Poranda, Warga Cemas Musim Dingin Akan Tiba

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 6 Juli 2022 13:00 WIB

Penduduk Lysychansk keluar dari tempat perlindungan dalam konflik Ukraina-Rusia di Wilayah Luhansk, Ukraina 5 Juli 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Lysychansk di wilayah Luhansk, menjadi kota mati setelah jatuh ke tangan pasukan Rusia. Banyak penduduk masih tinggal di tempat perlindungan bawah tanah.

Kota itu sangat sepi pada Selasa, 5 Juli 2022. Di sana-sini terdapat bangunan hangus, kendaraan terbalik dan puing-puing bukti keganasan pertempuran yang telah dialaminya. Padahal tadinya, kota di sebelah timur Ukraina ini marak dengan 100.000 penghuni.

Tatiana Glushenko, seorang warga Lysychansk berusia 45 tahun, mengatakan kepada Reuters bahwa masih banyak yang bertahan di ruang bawah tanah dan tempat perlindungan bom, termasuk anak-anak dan orang tua.

Glushenko mengatakan dia dan keluarganya telah memutuskan untuk tinggal di Lysychansk karena khawatir tentang keamanan di bagian lain Ukraina.

"Seluruh Ukraina diserang: Ukraina barat, Ukraina tengah, Dnipro, Kyiv, di mana-mana. Jadi kami memutuskan untuk tidak mempertaruhkan hidup kami dan tinggal di sini, setidaknya di rumah," katanya.

Tetapi Glushenko berharap perdamaian akan kembali ke kotanya dan "akan ada ketertiban".

Advertising
Advertising

Sejak meninggalkan ibukota Kyiv, Rusia memusatkan operasi militernya di jantung industri Donbas yang terdiri dari wilayah Luhansk dan Donetsk, di mana proksi separatis yang didukung Moskow telah memerangi Ukraina sejak 2014.

Rusia mengatakan penaklukan Lysychansk pada hari Minggu, sekitar seminggu setelah jatuhnya kota kembar Sievierdonetsk, memberinya kendali atas Luhansk.

Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk memastikan keamanan Rusia dan melindungi orang-orang berbahasa Rusia di Ukraina.

Rusia mengatakan tidak menargetkan warga sipil, tetapi perang hampir lima bulan telah menewaskan ribuan orang, jutaan mengungsi dan kota-kota rata, terutama di daerah berbahasa Rusia di timur dan tenggara.

Bagi penduduk tua Lysychansk, Evgenia, yang tidak memberikan nama belakangnya, prospek membangun kembali rumah mereka dari reruntuhan yang ditinggalkan adalah tugas menakutkan.

"Atapnya rusak. Kami harus memperbaikinya, tapi bagaimana dan bagaimana kami membayarnya? Dari mana? Dari siapa? Musim dingin akan segera datang juga, sayangku," kata Evgenia, duduk di tempat perlindungan yang gelap.

Reuters

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

16 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya