Belasan Industri Senjata Rusia Lolos dari Sanksi Barat

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 2 Juli 2022 14:00 WIB

Grup Kalashnikov mengatakan telah memasok peluru kendali Vikhr-1 ke Kementerian Pertahanan Rusia dengan pesanan pengadaan senjata 2021 lebih cepat dari jadwal. Peluru kendali Rudal Vikhr-1 dikembangkan oleh biro desain pembuatan instrumen Tula dan mulai digunakan pada tahun 1982. military-today.com

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan perusahaan dan pemilik industri senjata Rusia lolos dari sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Barat karena invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Menurut penelusuran Reuters, yang diterbitkan Jumat, 1 Juli 2022, hampir tiga lusin pemimpin perusahaan senjata Rusia dan setidaknya 14 perusahaan pertahanan belum diberi sanksi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa atau Inggris.

Selain itu, sanksi terhadap pembuat senjata dan taipan Rusia diterapkan secara tidak konsisten oleh sekutu NATO ini, dengan beberapa pemerintah memberlakukan hukuman dan yang lainnya tidak.

Di antara konglomerat industri senjata yang belum diberi sanksi adalah Alan Lushnikov, pemegang saham terbesar Kalashnikov Concern JSC, produsen asli senapan serbu AK-47 yang terkenal. Ia memiliki 75% saham di perusahaan tersebut.

Perusahaan sudah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat pada 2014, tahun ketika Rusia menginvasi dan mencaplok semenanjung Ukraina di Krimea. Uni Eropa dan Inggris menjatuhkan sanksi mereka terhadap Kalashnikov Concern tahun ini.

Advertising
Advertising

Perusahaan ini menyumbang 95% dari produksi senapan mesin, senapan sniper, pistol, dan senjata api genggam Rusia, dan 98% dari senapan mesin militer genggamnya, menurut situs webnya dan laporan tahunan terbaru.

Kalashnikov Concern juga memproduksi rudal yang dapat ditembakkan dari pesawat atau di darat.

Lushnikov, mantan wakil menteri transportasi Rusia, pernah bekerja untuk taipan komoditas Gennady Timchenko, teman lama Putin. Amerika Serikat memberi sanksi kepada Timchenko pada 2014 setelah invasi Rusia ke Krimea, menyebutnya sebagai anggota “lingkaran dalam” Kremlin.

Baik Lushnikov, Timchenko atau Kalashnikov Concern tidak menanggapi permintaan komentar.

Ini pola yang sama dengan Almaz-Antey Concern, sebuah perusahaan pertahanan berbasis di Moskow spesialis pembuat sistem rudal dan anti-pesawat. Perusahaan telah diberi sanksi oleh Amerika Serikat, UE, dan Inggris, tetapi CEO Yan Novikov belum dihukum.

Situs web Almaz-Antey menampilkan moto “Langit Damai adalah Profesi Kami.” Perusahaan tersebut membuat rudal Kalibr, yang dipakai Rusia menghancurkan instalasi militer Ukraina di Shyroka Dacha di Ukraina timur, menewaskan apa yang diklaim kementerian pertahanan Rusia lebih dari 50 jenderal dan perwira militer Ukraina.

Juru bicara Kremlin mengatakan "konsistensi dan logika penerapan sanksi, serta legalitas penerapan pembatasan tersebut, adalah pertanyaan yang harus diajukan langsung ke Rusia terhadap negara yang memperkenalkannya."

Temuan Reuters datang ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa sanksi Barat saat ini terhadap Rusia “tidak cukup” karena pasukan Rusia memperoleh keuntungan dalam serangan mereka di wilayah timur Ukraina, Luhansk dan Donetsk.

Militer Ukraina dikalahkan oleh artileri Rusia di tempat-tempat seperti kota industri Sievierodonetsk, yang jatuh ke pasukan Rusia pekan lalu setelah berminggu-minggu pertempuran sengit.

Invasi Rusia telah menewaskan ribuan tentara dan warga sipil Ukraina, tetapi jumlah pastinya tidak diketahui. Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan, 4.731 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari, termasuk lebih dari 300 anak-anak.

Sanksi terhadap perusahaan senjata untuk menghambat kemampuan mereka menjual kepada pelanggan asing. Hukuman ini membatasi akses mereka ke komponen impor.

Barat telah memberlakukan sanksi ekonomi pada Rusia untuk menghukum Moskow, namun upaya ini tidak banyak membantu dalam mencegah serangan Rusia ke Ukraina.

Reuters

Berita terkait

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

45 menit lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

4 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

4 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

5 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

6 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

10 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya