Penembak Bar Gay di Oslo Keturunan Iran, PM Norwegia: Ekstremis Islam

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 26 Juni 2022 10:18 WIB

Pasukan keamanan berdiri di lokasi di mana beberapa orang terluka dalam penembakan di luar pub London di pusat Oslo, Norwegia 25 Juni 2022. Javad Parsa/NTB/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Norwegia mengatakan, tersangka penyerangan di sebuah bar khusus gay di Oslo pada Sabtu dinihari, 25 Juni 2022, merupakan warga Noirwegia keturunan Iran.

Polisi mengatakan, pria berusia 42 tahun itu, diyakini sebagai seorang Islamis radikal dengan sejarah penyakit mental yang telah diketahui oleh dinas intelijen Norwegia sejak 2015

Tersangka akan menjadi sasaran evaluasi psikiatris dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari penyelidikan, kata polisi.

Serangan itu terjadi pada dini hari Sabtu, dengan para korban ditembak di dalam dan di luar London Pub, tempat berkumpul LGBTQ Oslo, serta di jalan -jalan sekitarnya dan di satu bar lainnya di tengah ibukota Norwegia.

Serangan itu menyebabkan dua pria berusia 50 -an dan 60 -an tewas, dan 21 laiunnya luka-luka, kata polisi.

Advertising
Advertising

"Semuanya menunjukkan bahwa ini telah menjadi serangan oleh seorang ekstremis Islam," kata Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere mengatakan pada konferensi pers.

"Kami belum tahu apakah komunitas ini adalah target yang dimaksud, tetapi kami tahu itu adalah korban."

Bili Blum-Jansen, yang berada di pub, mengatakan dia melarikan diri ke ruang bawah tanah untuk menghindari hujan peluru dan bersembunyi di sana bersama dengan 80 hingga 100 orang lainnya.

"Banyak yang memanggil pasangan dan keluarga mereka, rasanya hampir seolah -olah mereka mengucapkan selamat tinggal. Yang lain membantu menenangkan mereka yang sangat ketakutan," katanya kepada TV2.

"Aku sedikit panik dan berpikir bahwa jika penembak menyusul, kami semua akan mati. Tidak ada jalan keluar."

Bendera pelangi yang melambangkan komunitas Pride berada di layar yang menonjol di Oslo minggu ini, tetapi parade yang direncanakan hari Sabtu dibatalkan atas saran polisi.

"Tadi malam pelangi berwarna hitam," kata Anette Trettebergstuen, Menteri Kebudayaan dan Kesetaraan Norwegia dan dirinya seorang juru kampanye terkemuka untuk hak-hak LGBTQ.

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

5 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

9 hari lalu

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

AS, Inggris, Italia, Belanda, Austria, dan Lituania masih belum mengakhiri penangguhan dana untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya

Uskup Sydney yang Ditusuk Pulih dan Memaafkan Penyerang

15 hari lalu

Uskup Sydney yang Ditusuk Pulih dan Memaafkan Penyerang

Uskup Asyur yang ditikam saat kebaktian di gereja di Sydney sudah pulih dan mengatakan ia memaafkan penyerangnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

17 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri: Norwegia Siap Akui Negara Palestina

20 hari lalu

Perdana Menteri: Norwegia Siap Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store menyatakan kesiapan negaranya mengakui Palestina sebagai negara.

Baca Selengkapnya

Irlandia, Spanyol, Norwegia Kian Dekat untuk Akui Negara Palestina

20 hari lalu

Irlandia, Spanyol, Norwegia Kian Dekat untuk Akui Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan deklarasi mengenai Negara Palestina akan dilakukan "bila kondisinya memungkinkan".

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

22 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

26 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

28 hari lalu

Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.

Baca Selengkapnya