Larang Anak Perempuan Sekolah, Dua Pejabat Taliban Masuk Daftar Hitam PBB

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 22 Juni 2022 20:00 WIB

Anak perempuan di kelas sekolah dasar di Kabul, Afghanistan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - PBB memberlakukan larangan perjalanan terhadap dua pejabat Taliban ke luar negeri. Para diplomat di badan dunia itu mengatakan kebijakan diambil sebagai tanggapan atas pembatasan yang diberlakukan kelompok itu terhadap wanita dan anak perempuan Afghanistan.

Larangan perjalanan oleh PBB dikeluarkan untuk Menteri Pendidikan Tinggi Abdul Baqi Basir Awal Shah (Abdul Baqi Haqqani) dan penjabat Wakil Menteri Pendidikan Said Ahmad Shaidkhel.

Al Jazeera mewartakan, pengecualian perjalanan yang mengizinkan 15 pejabat Taliban pergi ke luar negeri untuk berunding dan negosiasi berakhir Senin, 20 Juni 2022. Pengecualian perjalanan bagi 13 pejabat sebelumnya diperpanjang setidaknya selama dua bulan.

Akan tetapi kebijakan itu tidak berlaku bagi dua pejabat pendidikan sebagai tanggapan atas keputusan Taliban untuk melarang pendidikan anak perempuan di level sekolah menengah.
Pengabaian terakhir berlaku untuk jangka waktu 60 hari, dengan pembaruan 30 hari lebih lanjut. Kecuali jika anggota Dewan Keamanan PBB mengajukan keberatan.
Seorang pejabat tinggi pendidikan Taliban mengkritik keputusan PBB terbaru sebagai "dangkal dan tidak adil". "Keputusan seperti itu hanya akan membuat situasi menjadi lebih kritis," kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Lutfullah Khairkhwa.

Sejak merebut kekuasaan pada Agustus 2021, Taliban telah membatasi akses perempuan ke pendidikan, pekerjaan pemerintah, dan kebebasan bergerak.

Taliban juga memerintahkan perempuan di Afghanistan untuk menutupi wajah mereka di depan umum. Langkah itu dinilai jadi satu tindakan paling keras yang dikenakan pada mereka di tengah gelombang pembatasan pada wanita.

Pada Maret 2022, Pemimpin Tertinggi Taliban Haibatullah Akhunzada memerintahkan sekolah menengah untuk anak perempuan ditutup. Keputusan itu hanya beberapa jam setelah sekolah dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak Taliban kembali berkuasa. Dekrit yang melarang ratusan ribu gadis remaja bersekolah itu menuai kemarahan internasional.
SUMBER: AL JAZEERA

Berita terkait

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

3 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

4 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

7 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

8 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya