Banjir Melanda Bangladesh dan India, Jutaan Mengungsi 41 Orang Tewas

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 18 Juni 2022 19:34 WIB

Warga menggunakan rakit darurat untuk menyeberangi daerah banjir di pinggiran Agartala, India 15 Juli 2019. REUTERS/Jayanta Dey

TEMPO.CO, Jakarta - Badai monsun di Bangladesh dan India telah menewaskan sedikitnya 41 orang dan menyebabkan banjir dahsyat. Jutaan orang mengungsi akibat banjir bandang tersebut.

Banjir adalah ancaman biasa bagi jutaan orang di dataran rendah Bangladesh. Namun para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi, keganasan, dan ketidakpastian akan banjir.

Hujan deras selama seminggu terakhir telah membanjiri bentangan luas timur laut Bangladesh. Pemerintah mengerahkan tim untuk mengevakuasi korban yang terisolir akibat banjir.

Korban banjir ditampung di sekolah, di desa yang terendam air. Dalam hitungan jam, sungai tiba-tiba meluap. "Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terdampar," kata Lokman, yang keluarganya tinggal di desa Companiganj.

"Setelah menunggu sepanjang hari di atap rumah, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Ibu saya mengatakan belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya," ujar wanita berusia 23 tahun itu.

Advertising
Advertising

Asma Akter, wanita lain yang diselamatkan dari air yang naik, mengatakan keluarganya tidak bisa makan selama dua hari.
"Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami," katanya. "Dan bagaimana kamu bisa memasak sesuatu ketika semuanya di bawah air?"

Petir yang dipicu oleh badai telah menewaskan sedikitnya 21 orang di seluruh negara Asia Selatan itu sejak Jumat sore.
Di antara korban tewas ada tiga anak berusia antara 12 dan 14 tahun yang tersambar petir, menurut kepala polisi setempat Mizanur Rahman.

Empat orang lainnya tewas ketika tanah longsor menghantam rumah mereka di lereng bukit di kota pelabuhan Chittagong, kata inspektur polisi Nurul Islam. Sedikitnya 16 orang tewas sejak Kamis di Meghalaya yang terpencil di India, tulis kepala menteri negara bagian itu Conrad Sangma di Twitter, setelah tanah longsor dan aliran sungai yang menenggelamkan jalan.

Di sebelah di negara bagian Assam, lebih dari 1,8 juta orang terkena dampak banjir setelah hujan deras selama lima hari.

Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menginstruksikan pejabat distrik untuk memberikan semua bantuan dan bantuan yang diperlukan kepada korban banjir.

Banjir di Bangladesh memburuk pada Sabtu pagi setelah sempat jeda sementara. "Situasinya buruk. Lebih dari empat juta orang terdampar oleh air banjir," kata Kepala Administrator pemerintah wilayah Sylhet Mosharraf Hossain mengatakan kepada.

Banjir menyebabkan bandara internasional terbesar ketiga Bangladesh di Sylhet ditutup pada Jumat. Berdasarkan ramalan cuaca, banjir akan memburuk selama dua hari ke depan dengan hujan lebat di Bangladesh dan hulu di timur laut India.

Baca: Banjir dan Tanah Lonsor di Brasil, 56 Orang Tewas dan Puluhan Hilang

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

7 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

13 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

14 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

16 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

18 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya