Retno Marsudi Mengecam Politikus India Penghina Nabi Muhammad
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 18 Juni 2022 10:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi prihatin dan mengecaman pernyataan dua politikus Partai Bharatiya Janata atau BJP, yakni Nupur Sharma dan Naveen Jindal. Ucapan kedua politikus tersebut dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.
Keprihatinan dan kecaman itu, disampaikan Retno langsung ke Menteri Luar Negeri India, Jaishankar, dalam kesempatan pertemuan khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN dan India di Ibu Kota New Delhi pada Jumat, 17 Juni 2022.
Menurut Retno, Jaishankar sudah menjelaskan kepadanya bahwa sikap dua anggota BJP itu tidak mencerminkan sikap partai apalagi pemerintah. Jaishankar juga menegaskan bahwa partai sudah bersikap tegas dengan memberhentikan keduanya.
Dalam pertemuan di New Delhi itu, Retno mengatakan bahwa ia menyampaikan mengenai pentingnya pengembangan budaya toleransi dan saling menghormati.
"Hanya dengan saling menghormati perbedaan, termasuk perbedaan agama, maka persahabatan dan kerja sama akan dapat terus diperkuat," kata Retno seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri.
Retno menambahkan, dalam forum ini, India dan Indonesia juga sepakat untuk melanjutkan kembali program Indonesia – India Interfaith Dialogue atau IIID yang pernah diselenggarakan pada 2018.
Sebelumnya, pernyataan Sharma yang dinilai menghina Nabi Muhammad awalnya muncul dalam debat TV pada akhir Mei lalu, dengan topik sengketa Masjid Gyanvapi. Sementara, Jindal berkomentar soal Islam di akun Twitter pribadinya.
Pernyataan Sharma memicu kegemparan di kalangan Muslim India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara mayoritas berpenduduk muslim, seperti Indonesia, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Malaysia, Pakistan, Iran dan Afghanistan. Mereka semua menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.
Kementerian Luar Negeri India sudah menegaskan bahwa komentar menyinggung yang tercetus, sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Instruksi juga telah dikeluarkan kepada beberapa anggota senior BJP agar lebih berhati-hati ketika berbicara tentang agama di ruang publik.
Melalui Twitter, Sharma sudah mencabut komentarnya. Tapi dia mengklaim bahwa pernyataan itu merupakan tanggapan atas penghinaan terhadap dewa Hindu. Seperti diwartakan Hindustan Times, sebagian besar laporan merujuk pada “penghinaan” kepada Nabi Muhammad SAW dan istrinya.