Sergei Lavrov Akui Rusia Tak Bersih dalam Perang Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 17 Juni 2022 20:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengakui negaranya belum sepenuhnya “bersih” dalam perang Ukraina. Akan tetapi, dia menyakinkan Rusia tidak malu (mengakui) akan hal itu.



Pernyataan itu diucapkan saat Lavrov ditanya oleh BBC tentang laporan PBB di desa Yahidne Ukraina. Dalam laporan itu disebut, ada 360 penduduk dipaksa tinggal di ruang bawah tanah sekolah oleh tentara Rusia selama 28 hari. Dari total jumlah tersebut, 10 orang tewas.

Advertising
Advertising


“Sangat disayangkan. Tetapi diplomat internasional, termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Sekretaris Jenderal PBB dan perwakilan PBB lainnya, berada di bawah tekanan oleh Barat," kata Lavrov seperti dilansir The Independent, Jumat, 17 Juni 2022.

Kondisi bangunan sekolah yang hancur akibat serangan Rusia, di Kharkiv, Ukraina, 2 Juni 2022. Serangan rudal Rusia menghancurkan sebuah sekolah di kawasan permukiman Kharkiv. REUTERS/Ivan Alvarado

Lavrov mengklaim para diplomat itu sering kali digunakan untuk memperkuat berita palsu yang disebarkan oleh Barat.
"Rusia tidak bersih. Rusia apa adanya dan kami tidak malu menunjukkan siapa kami," katanya.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Memasuki bulan keempat, peperangan antara kedua negara masih berlangsung. Saat ini, pertempuran berpusat di timur Ukraina.


Puluhan ribu warga sipil dan militer jatuh dalam perang. Jutaan warga Ukraina mengungsi keluar dari negaranya. Konflik di Eropa timur ini juga berdampak pada meningkatnya ancaman krisis pangan dan energi global.


Lavrov menegaskan, Rusia berada di Ukraina untuk mengalahkan Nazi. Dia juga mengingatkan, tidak semuanya berjalan seperti yang tergambarkan dalam konflik.


"Kami tidak menginvasi Ukraina. Kami mendeklarasikan operasi militer khusus karena kami sama sekali tidak punya cara lain untuk menjelaskan kepada Barat, bahwa menyeret Ukraina ke NATO adalah tindakan kriminal," kata Lavrov.
THE INDEPENDENT | REUTERS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

7 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

13 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

16 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya