AS Bangun Silo untuk Ekspor Gandum Ukraina, Hindari Ranjau Laut Hitam

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 15 Juni 2022 13:00 WIB

Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan membangun silo sementara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina untuk membantu mengekspor lebih banyak gandum dan mengatasi krisis pangan global yang berkembang.

"Saya bekerja sama dengan mitra Eropa kami untuk membawa 20 juta ton gandum dari Ukraina ke pasar untuk membantu menurunkan harga pangan," kata Presiden AS Joe Biden dalam konvensi serikat pekerja di Philadelphia, Selasa, 14 Juni 2022.

"Gandum itu tidak bisa keluar melalui Laut Hitam karena akan terlempar keluar dari air," katanya. Silo adalah bangunan penyimpan biji-bijian.

Sejak invasi Rusia dan blokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina, pengiriman biji-bijian terhenti dan lebih dari 20 juta ton tersimpan dalam silo. Ukraina mengatakan menghadapi kekurangan silo untuk tanaman baru.

Perang memicu kenaikan harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk.

Advertising
Advertising

Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global. Ukraina juga merupakan pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari dan Rusia pengekspor pupuk utama.

Sejak perang dimulai, Ukraina dan Rusia telah memasang ranjau laut. Sekitar 84 kapal asing terjebak di pelabuhan Ukraina - banyak dengan muatan biji-bijian di dalamnya.

Biden mengatakan Washington sedang mengembangkan rencana untuk mengeluarkan gandum dengan kereta api, tetapi mencatat bahwa ukuran rel Ukraina berbeda dari yang ada di Eropa, sehingga biji-bijian harus dipindahkan ke kereta yang berbeda di perbatasan.

"Jadi kami akan membangun silo, silo sementara, di perbatasan Ukraina, termasuk di Polandia," kata Biden.

Gandum dapat dipindahkan dari gerbong kereta api Ukraina ke silo baru, dan kemudian ke gerbong barang Eropa untuk "mengeluarkannya ke laut dan membawanya ke seluruh dunia," katanya, seraya menambahkan bahwa rencana itu memakan waktu.

"Ini hanyalah salah satu langkah yang mungkin berguna dalam memastikan ketahanan pangan. Tapi kami juga membutuhkan koridor hijau untuk pelabuhan kami," kata Andriy Yermak, kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dalam sebuah posting online.

Kementerian pertanian Ukraina pada hari Selasa mengatakan negara-negara Eropa sedang mempertimbangkan untuk menyediakan silo sementara untuk "melestarikan panen dan mengamankan pasokan biji-bijian di masa depan".

Ukraina mengatakan cara terbaik untuk membuat ekspor gandum bergerak lagi adalah melalui pengiriman Laut Hitam.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mencoba menengahi apa yang disebutnya "kesepakatan paket" untuk melanjutkan ekspor Laut Hitam Ukraina dan ekspor makanan dan pupuk Rusia, yang menurut Moskow telah terkena sanksi. PBB sejauh ini menggambarkan pembicaraan dengan Rusia sebagai "konstruktif."

Reuters

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya