PM Inggris Boris Johnson Selamat dari Mosi Tidak Percaya, tapi Dukungan Melemah

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 7 Juni 2022 10:30 WIB

Foto yang diterbitkan surat kabar The Guardian menunjukkan Boris Johnson dan istrinya Carrie Johnson, bersama belasan lebih orang menikmati wine ketika Inggris memberlakukan lockdown pada 2020.[The Guardian]

TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memenangkan mosi tidak percaya yang digulirkan oleh anggota parlemen internal Partai Konservatif pada Senin, 6 Mei 2022. Johnson lolos, dengan margin yang relatif tidak terlalu tinggi.

Ketua komite partai yang mengawasi pemungutan suara, Graham Brady, mengatakan, pada penghitungan Senin, Johnson memenangkan suara 211 banding 148. Johnson meraup 59 persen dari total suara terdaftar.

Usai kemenangannya itu, Johnson mengatakan, Inggris harus melangkah ke depan. "Saya pikir ini adalah hasil yang meyakinkan, hasil yang menentukan, dan sebagai pemerintah, kita dapat bergerak dan fokus pada hal-hal yang menurut saya benar-benar penting bagi rakyat," katanya kepada wartawan, dikutip Reuters, Selasa, 7 Juni 2022.

Johnson mengatakan, pemerintahannya akan fokus memperbaiki taraf biaya hidup dan kondisi pasca-pandemi. Dia juga menggarisbawahi keamanan warganya.

"Ini memberi kita kesempatan untuk terus bersatu, naik level, dan memperkuat ekonomi kita," katanya.

Sejak terpilih sebagai perdana menteri pada 2019, kepemimpinannya Johnson menghadapi berbagai tantangan.

Mulai dari adanya sejumlah sosok kontroversial di elite kekuasaan, ancaman potensi pelanggaran hukum internasional, kebijakan yang dianggap tidak menentu, respons penanganan pandemi yang dinilai lamban, sampai skandal 'partygate' yang menjadi sorotan publik Inggris.

Ini menjadi alasan anggota parlemen dari Partai Konservatif menyampaikan mosi tidak percaya.

Dukungan dari internal Partai Konservatif sendiri diyakini tidak akan sekuat saat pertama dia naik ke tampuk kekuasaan. Anggota parlemen yang setia mendukung Johnson, dalam mosi tidak percaya mengatakan, bahwa dia sekarang harus berubah kembali ke cita-cita tradisional Partai Konservatif yang memerintah, memimpin dengan memupuk persatuan.

Ketua kelompok Akar Rumput Konservatif yang mendukung Johnson pada 2019, Ed Costelloe, mengatakan dia telah melakukan banyak hal dengan benar. Akan tetapi dia merasa dijatuhkan oleh skandal 'partygate' karena pelanggarannya terhadap aturan penguncian Covid-19.

Pendahulu Boris Johnson, Theresa May, juga pernah menghadapi mosi tidak percaya pada Desember 2018. Saat itu, dia mengantongi 63 persen suara, namun digulingkan tujuh bulan kemudian.

Baca juga: Boris Johnson Siap Tanggung Jawab, tapi Tak Mau Mundur dari Perdana Menteri

SUMBER: REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

5 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

4 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

4 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya