TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, kunjungannya ke Indonesia setelah ia terpilih lebih dari dua pekan lalu, menunjukkan pentingnya pemerintah barunya menempatkan hubungan antara kedua negara. Albanese dijadwalkan berangkat pada Minggu, 5 Juni 2022 ke Indonesia. Delegasi Australia juga akan menyertakan Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Menteri Perdagangan Don Farrell.

"Kunjungan awal dengan delegasi tingkat tinggi dari Australia ini menunjukkan kepada teman-teman Indonesia kami pentingnya hubungan itu," kata Albanese kepada wartawan di Perth, Minggu, seperti dilansir Reuters.

Pemerintahan Anthony Albanese sebelumnya mengatakan tidak akan mengubah kebijakan apapun soal Cina. Di tengah sulitnya hubungan dengan Beijing itu, Australia diprediksi akan bekerja untuk lebih fokus pada Asia Tenggara.

Wong dan koleganya dari Cina, Menteri Luar Negeri Wang Yi, baru-baru ini melakukan persaingan tur ke negara-negara kepulauan Pasifik di tengah meningkatnya ketegangan antara Australia dan Cina atas pengaruh di kawasan itu. Beijing ditengarai mencari kesepakatan keamanan regional di Pasifik.

"Pemerintah saya bertekad memiliki hubungan yang lebih baik di seluruh kawasan Indo-Pasifik, itulah sebabnya Anda telah melihat kami, sejak awal, memiliki dua kunjungan dari Menteri Luar Negeri Wong ke Pasifik," kata Albanese kepada wartawan.

Lawatan Anthony Albanese ke Indonesia akan menandai perjalanan luar negeri keduanya sejak menjadi perdana menteri setelah ia menghadiri pertemuan para pemimpin negara-negara kelompok Quad di Tokyo pada akhir Mei. Kunjungan ke Indonesia jadi yang pertemuan bilateral pertama.

Anthony Albanese didampingi menteri kabinetnya, dijadwalkan bertemu Presiden RI Joko Widodo dalam Annual Leaders' Meeting pada Senin, 6 Juni 2022. Selain Jakarta, Albanese juga akan mengunjungi Makassar, Sulawesi Selatan.

Direktur Asia Timur Santo Darmosumarto saat jumpa pers virtual Kementerian Luar Negeri pada Kamis, 2 Juni 2022, mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Albanese akan fokus pada upaya penguatan kemitraan ekonomi kedua negara, terutama terkait pemulihan pasca-pandemi.