AS Beli 1.468 Stinger Baru, sebagai Pengganti yang Dikirim ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 27 Mei 2022 21:20 WIB

Marinir AS meluncurkan rudal Stinger di Capu Midia ke arah Air Firing Range di pantai Laut Hitam, Rumania, 20 Maret 2017. AP/Vadim Ghirda

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Darat AS telah menandatangani kesepakatan untuk membeli rudal Stinger anti-pesawat senilai $687 juta untuk menggantikan stok yang dikirim ke Ukraina, kata sumber Reuters, Jumat, 27 Mei 2022.

Rudal Stinger anti-pesawat yang ditembakkan dari bahu buatan Raytheon Technologies sangat diminati Ukraina, karena bisa menghentikan serangan Rusia dari udara.

Kontrak untuk pembelian 1.468 Stingers diberikan Rabu menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters. Tidak ada batas waktu penyelesaian pekerjaan, namun diperkirakan pengiriman bisa memakan waktu hingga 30 bulan.

Pentagon tidak segera menanggapi permintaan komentar

Pasukan AS jarang menggunakan Stingers saat ini -- senjata ringan dan mandiri yang dapat digunakan dengan cepat untuk bertahan melawan helikopter, pesawat terbang, drone, dan bahkan rudal jelajah -- tetapi Amerika Serikat perlu mempertahankan pasokannya.

Advertising
Advertising

AS juga sedang mengembangkan generasi berikutnya dari "sistem pertahanan udara portabel-manusia."

Pada 6 Mei, pembeli senjata utama Pentagon, Bill LaPlante, mengatakan bahwa dia akan menandatangani kontrak pada akhir Mei untuk mengganti rudal Stinger yang dikirim ke Ukraina.

Sejak Februari, AS telah mengirimkan sekitar 1.400 Stinger ke Ukraina. Sekutu AS juga ingin mengisi kembali senjata yang mereka kirim ke Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

Lini produksi Stinger ditutup pada Desember 2020, kata Pentagon. Raytheon memenangkan kontrak pada Juli 2021 untuk memproduksi lebih banyak Stinger, tetapi terutama untuk luar negeri, menurut Angkatan Darat AS.

Reuters

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

5 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

7 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

7 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

7 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

7 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

10 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

11 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

12 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

15 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya