Tak Tahan Disiksa, PRT di Malaysia Kabur Saat Majikan Umrah

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 27 Mei 2022 16:30 WIB

Satuni (kiri) dan Yati di KBRI Kuala Lumpur (FMT)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pekerja rumah tangga asal Indonesia kabur dari rumah majikannya di Shah Alam, Malaysia, karena tak tahan disiksa dan tak digaji selama empat bulan bekerja.

Kedua TKW itu ditolong oleh tetangga rumah dan dibawa ke KBRI Kuala Lumpur, ketika majikan sedang umrah, demikian dilaporkan Free Malaysia Today, Rabu, 27 Mei 2022.

Korban kekerasan dan penipuan itu adalah Satuni dan Yati (bukan nama sebenarnya). Satuni disebut berumur 60 tahun dan berasal dari Indramayu, sedangkan usia dan asal Yati tidak disebutkan.

Menurut penuturan Satuni yang ditemui di KBRI Kuala Lumpur, mereka bekerja pada perempuan pesohor yang dia sebut sebagai Datuk. Ia mengaku ditampar, ditendang dan dipukul kepalanya dengan sapu serta dihina setiap hari oleh majikannya.

Ia bahkan dipaksa bekerja oleh Datuk meski sudah lemas karena sempat sakit Covid-19. "Tenaga saya habis, jadi saya rebahan, (lalu) saya ditendang, (teriak Datuk) bangun, jangan main-main. Dia ditendang dua kali,” katanya kepada FMT.

Advertising
Advertising

Selain penganiayaan fisik, Satuni bahkan tidak dibayar sepeser pun selama empat bulan bekerja di rumah Datuk di Shah Alam.

Satuni, yang berasal dari Indramayu, Jawa Barat, menjadi korban agen pembantu yang mempengaruhinya untuk bekerja di rumah Datuk tanpa kesepakatan atau kontrak.

Satuni melarikan diri ke KBRI dengan Yati, yang juga dianiaya majikan.

"Hari-hari selalu dimarahi. Setiap detik setiap jam. Kalau Datuk mau keluar, (harus) pakaikan sepatu di kakinya. Kalau salah sedikit, langsung ditendang. Pakai sepatu jangan cepat-cepat, langsung dilempar,” kata Yati.

Yati dan Satuni beruntung mendapat bantuan tetangga yang prihatin dengan keadaan mereka.

Tetangga menawarkan untuk membawa kedua wanita itu keluar dari rumah untuk diantar langsung ke KBRI saat majikan berangkat ke Mekkah untuk menunaikan umrah menjelang Idul Fitri, 2 Mei lalu.

Setelah tinggal di kedutaan selama beberapa hari, Yati dan Satuni mengetahui bahwa sopir, penjaga bungalo dan pembantu lainnya, semua orang Indonesia, juga telah melarikan diri.

Seorang perwakilan KBRI mengatakan kepada FMT bahwa pihaknya berusaha untuk mengambil langkah hukum terhadap Datuk untuk memberikan keadilan kepada semua pekerja, termasuk Satuni dan Yati.

Dia mengatakan, saat ini ada 33 pekerja rumah tangga yang mencari perlindungan di kedutaan menyusul penyalahgunaan atau tidak dibayarnya gaji oleh majikan masing-masing.

SUMBER: FMT

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

13 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

18 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya