Produksi Mangga di Pakistan Anjlok karena Perubahan Iklim

Reporter

Tempo.co

Jumat, 27 Mei 2022 10:00 WIB

Ilustrasi mangga muda (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi mangga di Pakistan diperkirakan akan mengalami penurunan sampai 50 persen pada tahun ini. Kondisi ini akibat suhu yang sangat panas hingga terjadi kemarau.

Pada bulan ini, Paksitan mengalami gelombang panas dengan suhu di wilayah selatan negara itu mencapai 50 derajat celcius panasnya. Pakistan adalah sebuah negara wilayah Asia selatan.

Menurut Kementerian Perubahan Iklim Pakistan, negara itu mengalami lompatan musim dari musim dingin ke musim panas, tanpa mengalami musim semi.

Advertising
Advertising

Ilustrasi buah mangga segar. shutterstock.com

Ilmuwan memperingatkan ada lebih dari satu miliar orang yang berisiko terkena dampak gelombang panas di kawasan Asia selatan. Kondisi ini adalah salah satu dampak dari perubahan iklim.

“Gelombang panas telah berdampak cukup besar pada tanaman di perkebunan karena temperatur pada 28 Maret itu sekitar 29 derajat celsius, namun tiba-tiba menembus angka 42 derajat celcius,” kata Waheed Ahmed, Kepala Asosiasi Eksportir, Importir dan Merchants Pakistan Fruit and Vegetable.

Menurut Ahmed, gelombang panas saat ini telah membuat bunga di pohon-pohon mangga sangat terkena dampaknya. Imbasnya adalah Pakistan menghadapi penurunan produksi mangga hingga 50 persen pada tahun ini.

Meskipun suhu panas bisa mematangkan buah kuning yang segar, namun kenaikan suhu yang terlalu cepat dan kurangnya pasokan air, bisa berdampak sangat parah pada tanaman mangga.

“Ketika buah belum matang, dibutuhkan air yang cukup untuk membantu mangga tumbuh dalam ukuran yang bagus. Sayangnya tidak ada air di Sindh,” kata petani dan kontraktor mangga Gul Hassan, yang menanam mangga di Tando Allah Yar, wilayah selatan Provinsi Sindh.

Pakistan adalah produsen mangga terbesar kelima di dunia setelah India, Cina, Thailand dan Indonesia. Rata-rata produksi mangga Pakistan hampir 1,8 juta ton, namun pada tahun ini diperkirakan hasil produksi hanya separuh dari jumlah tersebut.

Sumber: asiaone.com

Baca juga: Kementan Inisiasi Food Estate Mangga Pertama di Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

13 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

21 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Gunakan Baju Warna Berikut untuk Mengatasi Cuaca Panas

2 hari lalu

Gunakan Baju Warna Berikut untuk Mengatasi Cuaca Panas

Warna putih adalah warna pakaian yang cocok digunakan di cuaca panas. Sebab, warna putih membuat tubuh tetap sejuk dan dapat mencegah suhu udara panas tinggi masuk di tubuh dengan lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

2 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

12 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya