Ukraina Minta Bantuan Tank Gepard dari Jerman Dikirim Cepat

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 26 Mei 2022 21:30 WIB

Rheinmetall siap untuk memasok hingga 50 tank Leopard 1 ke Ukraina, mengutip Papperger bahwa Leopard 1 pertama dapat dikirimkan dalam enam minggu jika Bundestag, parlemen Jerman, memberikan persetujuannya. Foto : wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Anastasia Radina, seorang anggota parlemen Ukraina pada Selasa, 24 Mei 2022 komplain lantaran bantuan tank Gepard yang dijanjikan Jerman kemungkinan baru akan dikirimkan pada Juli 2022. Radina menilai bantuan itu terlalu lambat karena pasukan Rusia sudah terlanjur melancarkan serangan di timur negara itu.



"Bulan Juli? Biar saya katakan seperti ini: Mari kita bertanya pada seorang ibu yang dipaksa duduk di ruang bawah tanah dengan bayinya yang baru lahir yang tidak memiliki susu formula. Berapa jauh dari sekarang bulan Juli untuknya?" kata Radina, dalam acara Forum Ekonomi Dunia, seperti dikutip Reuters.


Permintaan Kyiv untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskow mengalihkan kekuatan militernya ke timur dan selatan Ukraina. Sumber dari industri militer mengatakan, salah satu alasan penundaan dari Jerman adalah kurangnya amunisi.

Jerman pada empat pekan lalu, setuju mengirim puluhan tank anti-pesawat untuk membantu mempertahankan Ukraina dari invasi Rusia. Paket bantuan itu, disebut sebagai titik balik, setelah berpuluh tahun Jerman selalu menahan diri secara militer.

Advertising
Advertising



Kebingungan menggarisbawahi bagaimana invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari telah membuat Berlin terpuruk. Jerman dianggap sangat tidak siap untuk aksi militer, kata panglima militernya, meskipun memiliki salah satu industri pertahanan terbesar di dunia. Data Pemerintah Jerman memperlihatkan nilai ekspor senjata Jerman pada 2021 senilai 9,35 miliar euro.


Tank Gepard menembakkan semburan tembakan 35 mm yang membentuk awan di udara untuk menghentikan pesawat yang masuk. Jerman tidak lagi menggunakannya dan memiliki persediaan amunisi yang sedikit, yang perlu diproduksi secara khusus.

"Memasok senjata ke Ukraina hanya masuk akal jika ada amunisi yang menyertainya - itu jelas bagi semua orang sejak awal," kata sumber tersebut kepada Reuters, yang tidak mau dipublikasi identitasnya karena topiknya sensitif.


Menjawab perihal ini, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pemerintah hanya memberikan bantuan jika dukungan memungkinkan. Sebelumnya Berlin pada 20 Mei 2022 lalu mengatakan telah menemukan amunisi dan akan mengirim tank. Ditanya bagaimana mereka menemukan amunisi yang cukup, kementerian tidak menjawab.



Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 27 Februari 2022, meluncurkan titik baliknya atau 'zeitenwende', dengan menjanjikan dana khusus US$107 miliar (Rp 1.563 trilun) untuk pertahanan. Akan tetapi itu bukan tanggapan spontan dari Scholz terhadap invasi Ukraina.


Sumber-sumber pertahanan mengatakan kepada Reuters bahwa rencana ini sebenarnya mengikuti proposal kementerian pertahanan yang disusun beberapa bulan sebelumnya, untuk pembicaraan dalam membentuk koalisinya.


Sejak menjanjikan tank Gepard, Berlin telah menjanjikan lebih banyak senjata berat ke Ukraina. Di dalam negeri, tujuannya menggunakan dana khusus untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan selama 4-5 tahun, yang membawanya ke 2 persen dari output ekonomi yang diamanatkan oleh NATO.

Menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), penggunaan itu akan menjadikan Jerman sebagai pembelanja militer terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina. Tetapi parlemennya belum meloloskan dana khusus itu.


"Jerman, dimaksudkan untuk tidak pernah lagi menjadi kekuatan militer," kata Marie-Agnes Strack-Zimmermann, kepala komite pertahanan parlemen, mengatakan kepada Reuters.



Seorang menteri luar negeri pada tahun 1997-an mengatakan, Jerman menghindari konfrontasi setelah dua perang dunia. Setelah runtuhnya Tembok Berlin, Jerman merasa dikelilingi oleh teman-teman. Pembentukan politik berfokus pada perdagangan dan keterlibatan, ke titik Jerman bergantung pada Rusia untuk setengah pasokan gas alamnya.



Eva Hoegl, Komisaris Parlemen Bundestag Jerman untuk Pasukan bersenjata mengatakan, militer telah berjuang melawan birokrasi di dalam negeri yang begitu berbelit-belit sehingga masih menunggu helm yang diminta pada 2013, dari jenis yang telah digunakan oleh pasukan AS sejak 1990-an.

"Itu berarti butuh (Jerman) 10 tahun untuk mendapatkan helm yang tersedia di pasar dan yang telah digunakan di Amerika Serikat," katanya. Pemerintah tidak menjawab permintaan komentar tentang masalah tersebut.

Tentara Jerman, Bundeswehr, tidak memiliki satu pun brigade siap tempur - unit yang terdiri dari sekitar 5.000 tentara - untuk mempertahankan wilayah Jerman. Negara dengan Ekonomi terbesar Eropa itu memiliki sepersepuluh dari 3.500 tank tempur utama yang dimilikinya pada 1980-an. Armada jet tempur dan kapal selamnya berjumlah seperempat dari kekuatan Perang Dingin mereka.


Sebagian besar senjata berat yang dikirim negara-negara anggota NATO ke Ukraina sejauh ini adalah senjata buatan Uni Soviet yang masih dalam persediaan negara-negara anggota NATO Eropa Timur, tetapi beberapa sekutu baru-baru ini mulai memasok howitzer.



REUTERS

Baca juga: Misteri Pembunuhan Kolonel Khodai dari Iran Terus Dilacak

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

6 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya