Donbas Jadi Sasaran Serangan Tentara Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 26 Mei 2022 13:00 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Pada 26 Maret silam, empat serdadu Ukraina tewas akibat tembakan senjata artileri Rusia ke kawasan timur Ukraina. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia pada Rabu, 25 Mei 2022, menggempur kota-kota yang ada wilayah Donbas, Ukraina. Rusia mengancam akan menutup rute pelarian utama terakhir bagi warga sipil yang terjebak di jalur terdepan mereka.


Rusia telah mengerahkan ribuan tentara ke wilayah itu, menyerang dari tiga sisi dalam upaya mengepung pasukan Ukraina yang bertahan di kota Sievierodonetsk dan Lysychansk. Kejatuhan mereka akan membuat seluruh provinsi Luhansk berada di bawah kendali Rusia.



Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan aparat kepolisian di Lysychansk sedang mengumpulkan mayat orang-orang yang terbunuh untuk dimakamkan dalam kuburan massal. Sekitar 150 orang telah dimakamkan di kuburan massal di satu distrik Lysychansk.



Salah seorang Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych mengatakan, tentara Rusia mengalami beberapa keberhasilan taktis yang mengancam akan menjadi keberhasilan operasional ke arah Lysychansk dan Sievierodonetsk. Kota yang ada di tenggara, yakni Sievierodonetsk dan Bakhmut, terancam dikepung.

Advertising
Advertising

"(Mungkin) pemukiman akan ditinggalkan, ada kemungkinan kita akan mengalami kerugian besar," kata Arestovych.


Gaidai mengatakan, keluarga orang yang dimakamkan di kuburan massal akan dapat melakukan pemakaman kembali setelah perang. Bersamaan dengan itu, polisi mengeluarkan dokumen yang memungkinkan warga Ukraina mengamankan sertifikat kematian bagi orang yang mereka cintai.


Dalam pernyataan sebelumnya Gadai menyebut, jalan keluar dari Sievierodonetsk sedang diserang, tetapi untungnya bantuan kemanusiaan masih masuk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, jumlah pasukan Rusia lebih banyak dari jumlah tentara Ukraina di beberapa wilayah bagian timur.



Donbas saat ini menjadi fokus perang sejak tiga bulan lalu. Strategi ini diambil setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv atau kota keduanya Kharkiv. Rusia berusaha mengambil kendali penuh atas Donbas, yang terdiri dari dua provinsi timur yang diklaim Moskow atas nama separatis, Luhansk dan Donetsk.


Rusia lancarkan invasi militer ke Ukraina pada 24 Februari dalam operasi khusus. Invasi itu dibalas oleh tentara Ukraina dengan melakukan perlawanan keras. Negara-negara Barat juga memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia untuk memaksanya menarik pasukannya.


REUTERS

Baca juga: Kebijakan Bebas Visa bagi Warga Rusia ke Ukraina Bakal Dicabut

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

11 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya