Mantan Presiden Moldova Ditahan atas Tuduhan Korupsi
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 25 Mei 2022 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Moldova Igor Dodon pada Selasa, 24 Mei 2022 ditahan oleh otoritas Moldova atas tuduhan korupsi. Penahanan Dodon ini dikhawatirkan akan memancing kemarahan Kremlin, di mana dodon dikenal pro-Rusia.
Dodon menyatakan diri tidak bersalah dan menyalahkan Presiden Moldova yang berkuasa saat ini Maia Sandu. Presiden Sandu dikenal pro-barat. Dodon menyebut penahanannya sebagai pengalihan isu dari kesengsaraan ekonomi yang sedang dihadapi Moldova saat ini.
Stasiun televisi Moldova 1 dan kantor berita milik Pemerintah Rusia RIA mewartakan penahanan yang dialami Dodon tersebut berdasarkan keterangan dari jaksa senior anti-korupsi Elena Kazakov. Kantor Kejaksaan Moldova enggan mengomentari pemberitaan ini.
Sumber mengatakan tim investigasi Moldova sudah menggeledah rumah dodon. Penggeledahan itu untuk mencari hal-hal yang terkait penyidikan dugaan korupsi dan pengkhianatan serta sejumlah tuduhan lain.
“Kepada warga Moldova, saya ingin memastikan pada Anda bahwa setiap elemen yang menarik bagi jaksa – saya punya penjelasan untuk menghapus segala kecurigaan korupsi itu atau pelanggaran hukum. Kasus ini dibuat-buat dengan muatan politik,” kata Dodon.
Penahanan mantan Presiden Dodon dilakukan saat hubungan Moskow dan Pemerintah Moldova sedang diselimuti ketegangan. Muncul waswas yang membesar kalau Moldova bisa terseret dalam konflik di Ukraina, yang juga bertetangga dengan Rusia.
Kekhawatiran itu muncul setelah sejumlah kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Transdniestria, Moldova menyalahkan Kyiv atas hal yang mereka sebut penembakan, ledakan dan serangan drone. Moldova adalah sebuah negara di Eropa timur dan merupakan bekas pecahan Uni Soviet.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB Bentuk Komite atas Tuduhan Apartheid Israel di Palestina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.