Penembakan di Texas, Joe Biden Singgung Undang-undang Senjata
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 25 Mei 2022 09:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta warga Amerika mendukung pelobi senjata dan memberikan tekanan pada anggota Kongres agar mau meloloskan undang-undang senjata. Permintaan itu disampaikan Biden setelah kejadian penembakan di Texas, yang menewaskan setidaknya 18 murid sekolah dan satu orang dewasa pada Selasa, 24 Mei 2022.
Otoritas mengatakan pelaku penembakan, 18 tahun, melepaskan tembakkan ke sebuah SD di selatan Texas atau sekitar 130 kilometer dari wilayah barat San Antonio. Pelaku penembakan sudah ditembak mati oleh aparat kepolisian di lokasi kejadian.
Pada Selasa, 24 Mei 2022, Biden menuntut adanya tindakan menyusul kejadian penembakan di sebuah SD ini. Hanya saja, Biden tidak mengungkap tindakan seperti apa yang dia ingin ambil, termasuk tidak pula menyerukan agar dilakukan pemungutan suara khusus oleh Kongres atau kebijakan.
“Saya dulu berharap, jika saya menjadi Presiden - saya tidak perlu melakukan hal ini lagi. Orang tua para korban di Texas tidak akan pernah melihat anak mereka lagi, tidak melihat mereka melompat di tempat tidur dan memeluk mereka,” kata Biden, yang tampak terguncang mengenang para korban pembantaian yang tak berdosa, anak-anak yang polos, yang baru kelas tiga dan empat.
Biden meminta warga Amerika Serikat untuk memerangi perasaan tak berdaya melihat penembakan massal lagi dan lagi.
“Sebagai sebuah bangsa, kita harus meminta pertolongan Tuhan dimana kita harus berdiri dalam hal lobi senjata. Dengan nama Tuhan kita tahu apa yang menjadi kebutuhan kita. Saya muak dan capek. Kita harus bertindak dan jangan katakan pada saya kita tidak akan kena dampak dari pembantaian ini,” kata Biden dengan suara meninggi.
Pelaku penembakan merupakan seorang laki-laki muda bernama Salvador Ramos, 18 tahun. Otoritas meyakini dia melakukan tindakan penembakan massal tersebut seorang diri.
Ramos tewas oleh timah panas aparat kepolisian saat aparat berusaha mengatasi kejadian penembakan itu. Ada dua aparat yang terkena tembakan peluru, namun Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan keduanya tidak mengalami luka serius.
Abbott dalam keterangannya beberapa jam setelah kejadian penembakan mengatakan ada 14 murid dan satu guru mereka menjadi korban dalam penembakan ini. Namun anggota senat dari Texas Ronald Gutierrez mengatakan berdasarkan keterangan kepolisian Texas Rangers bahwa korban tewas bertambah menjadi 18 anak-anak dan 3 orang dewasa.
Motif penembakan di Texas ini, masih belum jelas. Abbott mengatakan Ramos diyakini meninggalkan kendaraannya pada Selasa, 24 Mei 2022, lalu masuk ke sekolah dengan sebuah senjata api di tangan. Dia lalu melepaskan tembakan ke SD Robb di Kota Uvalde, Texas yang terletak sekitar 80 mil dari arah barat Kota San Antonio.
Sumber: Reuters
Baca juga: Polisi Texas Tangkap Satu Pelaku Penembakan Massal yang Melukai 14 Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.