50 Warga Sipil di Nigeria Tewas Dibantai Militan Boko Haram

Reporter

Tempo.co

Selasa, 24 Mei 2022 10:30 WIB

Sejumah anggota kelompok pemburu tradisional berkumpul di kamp Maiduguri (21/5). Tiga bom telah meledak di tiga desa dan menewaskan 48 orang, diduga Boko Haram dibalik pemboman. REUTERS/Joe Penney

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Reuters pada Senin, 23 Mei 2022, setidaknya 50 orang tewas dibunuh oleh militan yang masuk ke Kota Rann, negara bagian Borno, Nigeria. Negara bagian Borno berbatasan dengan Kamerun.

Sejak 2009, wilayah timur laut Nigeria dan negara bagian Borno telah menjadi pusat pergolakan, yang dikacau oleh militan Boko Haram. PBB menyebut ada jutaan warga di sana yang mengungsi dan sekitar 350 ribu orang meninggal dalam serangan yang dilakukan kelompok radikal tersebut hingga berdampak pada krisis kemanusiaan.

Sejumlah warga melihat lokasi terjadinya pemboman di masjid pusat Kano yang menewaskan setidaknya 64 orang dan ratusan lainnya luka-lukadi Kano, Nigeria, 28 November 2014. Serangan pemboman ini diduga dari militan Boko Haram. REUTERS/Stringer

Advertising
Advertising

Seiring waktu, Boko Haram terpisah dari induk organisasi mereka, yakni Islamic State West Africa Province, yang juga mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Nigeria. Nigeria adalah negara di wilayah barat Afrika.

Warga setempat menuding Boko Haram telah melakukan serangan terbaru ke tempat mereka. Juru bicara militer Nigeria Onyema Nwachukwu belum mau berkomentar perihal ini.

“Kami semua bersedih atas pembunuhan orang-orang tidak bersalah ini, yang sedang bekerja di ladang – ladang mereka. Kami mengubur sekitar 50 orang hari ini di Rann. Mereka (korban tewas) sedang membersihkan ladang karena menjelang musim hujan, ada juga yang sedang membakar kayu,” kata Harun Tom, petani sekitar.

Agid Muhammad, petani yang baru kembali ke Rann setelah mengungsi di sebuah camp, menggambarkan bagaimana warga dibantai habis. Dia menceritakan ada sekelompok militan Boko Haram dalam jumlah banyak, yang datang menggunakan motor sambil membawa senjata dan parang. Militan tersebut lalu mengepung warga yang sedang bekerja di ladang, menyandera mereka lalu melakukan pembantaian.

Sumber: Reuters

Baca juga : 18 Jamaah Salat Subuh Tewas dalam Serangan di Masjid Nigeria

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

6 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

9 hari lalu

Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

10 hari lalu

BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

15 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

24 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

25 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

28 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

28 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya