Presiden Polandia Ingatkan Masa Depan Ukraina Ada di Tangan Rakyat

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Mei 2022 08:00 WIB

Presiden Polandia Andrzej Duda berbicara saat pengumuman undang-undang Mahkamah Agung di Istana Presiden di Warsawa, Polandia, 24 Juli 2017.[REUTERS/Kacper Pempel]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Polandia Andrzej Duda dalam pidatonya dihadapan anggota parlemen Ukraina pada Minggu, 22 Mei 2022, mengingatkan hanya warga Ukraina sendiri yang punya hak untuk memutuskan masa depan mereka. Duda telah menjadi kepala negara dari luar negeri yang memberikan pidato secara pribadi di hadapan anggota parlemen Ukraina sejak invasi Rusia ke negara itu pada 24 Februari 2022.

Sejauh ini Kyiv telah mengesampingkan kesepakatan damai apapun, yang melibatkan penyerahan territorial. Pemerintah Ukraina juga telah mengesampingkan seruan gencatan senjata, yang akan membuat tentara Rusia tetap berada di wilayah Ukraina.

Bagi Ukraina, gencatan senjata sama dengan memberikan waktu kepada Moskow untuk membangun kembali Angkatan Bersenjatanya.

Advertising
Advertising

“Ada suara yang telah muncul agar Ukraina seharusnya memberikan apa yang menjadi tuntutan Presiden Vladimir Putin. Hanya warga Ukraina yang punya hak untuk memutuskan masa depannya. Ini tidak ada artnya tanpa Anda (anggota parlemen),” kata Duda, yang disambut tepuk tangan.

Bangunan yang rusak setelah dihantam serangan udara Rusia di Bakhmut, Wilayah Donetsk, Ukraina,9 Mei 2022. Polisi Wilayah Donetsk/Handout melalui REUTERS

Menurut Presiden Duda, masyarakat internasional harus menuntut Rusia agar benar-benar menarik pasukannya dari territorial Ukraina. Polandia pun telah menjadi negara yang cukup vokal agar sanksi dijatuhkan ke Rusia dan mendukung Ukraina menjadi anggota Uni Eropa.

“Jika warga Ukraina dikorbankan untuk alasan ekonomi atau ambisi politik, maka satu cm wilayah teritorial pun akan menjadi pukulan besar, bukan hanya untuk warga Ukraina, namun juga seluruh negara-negara Barat,” kata Duda.

Hubungan Polandia dengan Rusia sudah lama dipenuhi (silang pendapat). Sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, Warsaw telah memposisikan diri sebagai sekutu Kyiv.

“Saya tidak akan beristirahat hingga Ukraina menjadi anggota Uni Eropa,” kata Duda.

Sumber: Reuters

Baca juga: Top 3 Dunia: Nasib Resimen Azov di Tangan Putin dan Alasan Singapura Tolak UAS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

21 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

3 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

4 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

5 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya