Israel Mulai Gelar Pemilihan Umum

Reporter

Editor

Selasa, 10 Februari 2009 13:49 WIB

TEMPO Interaktif, Yerusalem: Israel mulai menggelar pemilihan umum pada Selasa (10/2) ini. Hasil jajak pendapat diperkirakan tidak akan terlalu banyak mengubah peta politik di negara itu.

Persaingan terkuat terjadi antara partai garis keras Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan Kaduma pimpinan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni.

Jajak pendapat terakhir memperlihatkan Likud bakal memperoleh 25-27 persen dan Kadima 23-25 persen. Sedang Partai Buruh, yang semula berposisi nomor tiga, kemungkinan bakal ke posisi empat dengan 14-17 kursi.

Posisi ketiga akan didapat Yisrael Beitenu dengan perolehan 18-19 kursi. Partai ini cukup ekstrim. Pimpinannya, imigran Rusia Avigdor Lieberman, sudah menyatakan akan mengatasi masalah di Gaza dengan tangan besi.

Semula Netanyahu berada di atas angin, terutama sikap kerasnya terhadap Palestina. Tapi partai itu dihantam kasus korupsi yang sebelumnya memaksa Ehud Olmert mundur dari posisi perdana menteri.

Parlemen Israel sendiri berisi 120 kursi sehingga untuk berkuasa, dibutuhkan 61 suara. Dalam tradisi Israel, perdana menteri tidak mesti dari partai dengan suara terbanyak di parlemen, tapi mereka yang bisa melakukan koalisi sehingga mengumpulkan kursi setidaknya 61 buah.

Netanyahu berkampanye bahwa, jika terpilih, ia akan menjatuhkan pucuk pimpinan Hamas dan menghentikan serangan roket. Soal perdamaian Palestina? Maksimal membicarakan peningkatan taraf hidup di Tepi Barat. Soal Palestina merdeka, kata Netanyahu, nanti-nanti saja kalau kondisinya sudah siap.

Sikap keras Netanyahu ini sudah diperlihatkan saat ia menjadi perdana menteri pada 1996-1999. Ia mengerem proses damai yang muncul sejak 1993. Caranya, dengan memperluas permukiman Yahudi di wilayah Palestina.

Jajak pendapat memperkirakan ia bakal muncul calon kuat membentuk pemerintahan. Ia sudah menyatakan minatnya berkoalisi dengan Kadima dan Partai Buruh, bukan yang ekstrim seperti partai milik Lieberman.

Pemilu digelar setelah Livni, yang mendukung munculnya negara Palestina berdampingan dengan Israel sebagai pemecahan masalah Timur Tengah, menolak tuntutan partai ultra-Ortodoks Shas. Shas menuntut Livni tidak merundingkan nasib Yerusalem sebagai bagian perundingan damai Timur Tengah.

Meski begitu Livni menjauhkan diri dari pernyataan Olmert yang menyatakan setuju menghapus 60 ribu pemukim Yahudi dari Tepi Barat dan memberi sebagian wilayah Yerusalem untuk Palestina.
AP/NURKHOIRI

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya