Kematian Akibat Covid-19 di Korea Utara Bertambah Lagi

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 17 Mei 2022 11:05 WIB

Kim Jong Un dan sejumlah orang dalam pemakaman seorang pejabat senior yang meninggal karena sakit di tengah lockdown nasional, Ahad, 15 Mei 2022. Secara keseluruhan, Korea Utara melaporkan 820.620 suspek kasus Covid-19 dengan 324.550 orang masih dalam perawatan medis. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Media Pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Senin malam, 16 Mei 2022, mewartakan ada enam kematian baru akibat Covid-19. Dengan begitu, total kematian yang disebabkan oleh Covid-19 di Korea Utara menjadi sekitar 56.

KCNA menyebut, markas besar pencegahan epidemi darurat negara telah melaporkan 269.510 lebih orang mengalami gejala demam, sehingga total menjadi 1.483.060. Namun begitu, perkiraan berapa banyak orang yang dinyatakan positif Covid-19 tidak disebutkan.

Sebuah bus didisinfeksi di tengah kekhawatiran atas penyebaran virus corona di Pyongyang, Korea Utara, 22 Februari 2020. Kyodo via REUTERS

Advertising
Advertising



Pyongyang mengkonfirmasi pada Kamis, 12 Mei 2022, varian Omicron telah terdeteksi di Korea Utara. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara otomatis memerintahkan penguncian (lockdown) secara nasional.



Berbagai upaya telah dilakukan Korea Utara sejak penguncian. Misalnya, memobilisasi militernya untuk mendistribusikan obat-obatan Covid-19 dan mengerahkan lebih dari 10 ribu petugas kesehatan untuk membantu melacak calon pasien.


Kim sebelumnya mengkritik distribusi obat-obatan yang tidak efektif. Menurut dia, dilibatkannya kekuatan militer ke lapangan demi meredakan krisis kesehatan di masyarakat.



Menurut KCNA, pasca penguncian - berbagai sektor ekonomi nasional mempertahankan produksi dan konstruksi, sambil mengambil langkah-langkah anti-virus secara menyeluruh. Kim telah memerintahkan agar aktivitas terbatas diizinkan di setiap kota dan kabupaten.



Korea Selatan sudah menawarkan perundingan pada Senin, 16 Mei 2022, untuk mengirim pasokan medis, termasuk vaksin, masker dan alat tes, serta kerja sama teknis. Namun, Korea Utara belum merespons pesan Korea Selatan ini.



Korea Utara dinilai memiliki sistem kesehatan yang rapuh bahkan salah satu yang terburuk di dunia. Di negara tetangga Korea Selatan itu, tidak ada vaksin Covid-19, pengobatan antivirus, atau kapasitas pengujian massal.



Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan virus itu dapat menyebar dengan cepat di Korea Utara, yang tidak memiliki program vaksinasi dan menolak bantuan internasional.



REUTERS

Baca juga: Elon Musk Sebut VW Produsen Mobil Listrik Terbesar Kedua Setelah Tesla

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

2 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya