G7 Salahkan Rusia atas Krisis Pangan Global karena Tahan Gandum Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Minggu, 15 Mei 2022 15:31 WIB

Tanaman mati di ladang gandum menandai tempat jatuhnya korban pesawat Malaysia Airlines Flight MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina, 17 Juli 2014. Foto seri berjudul Crime Without Punishment karya Jerome Sessini dari Prancis ini menjadi juara pertama kategori Spot News, Stories, dalam World Press Photo 2015. Thestar.com-Jerome Sessini

TEMPO.CO, Jakarta -Negara-negara G7 memperingatkan jika perang di Ukraina telah memicu krisis pangan dan energi global yang mengancam negara-negara miskin. G7 mendesak diperlukannya tindakan untuk membuka blokir Rusia atas gandum Ukraina.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, yang menjadi tuan rumah pertemuan para diplomat top G7, mengatakan pada Sabtu, 14 Mei 20222, bahwa perang telah menjadi krisis global.

Baerbock mengatakan, hampir 50 juta orang, khususnya di Afrika dan Timur Tengah, akan menghadapi kelaparan dalam beberapa bulan mendatang, kecuali jika ditemukan cara untuk melepaskan gandum Ukraina yang menyumbang bagian yang cukup besar dari pasokan dunia.

G7 berjanji untuk memberikan bantuan kemanusiaan lebih lanjut kepada kelompok rentan.

“Perang agresi Rusia telah menghasilkan salah satu krisis pangan dan energi paling parah dalam sejarah baru-baru ini yang sekarang mengancam mereka yang paling rentan di seluruh dunia,” kata kelompok itu dalam pernyataan yang dibagikan pada akhir pertemuan tiga hari di pantai Laut Baltik Jerman, dikutip dari Al Jazeera, Ahad 15 Mei 2022.

“Kami bertekad untuk mempercepat respons multilateral yang terkoordinasi untuk menjaga ketahanan pangan global dan mendukung mitra kami yang paling rentan dalam hal ini,” tambahnya.

Negara-negara G7 juga meminta Cina untuk tidak membantu Rusia, termasuk dengan merusak sanksi internasional atau membenarkan tindakan Moskow di Ukraina. Beijing harus mendukung kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina, dan bukan membantu Rusia dalam perang agresinya.

G7, yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, juga meminta Cina “untuk berhenti terlibat dalam manipulasi informasi, disinformasi, dan cara lain untuk melegitimasi perang agresi Rusia terhadap Ukraina”.

Menteri luar negeri Kanada, Melanie Joly, mengatakan, negaranya siap mengirim kapal ke pelabuhan Eropa sehingga gandum Ukraina dapat dibawa ke mereka yang membutuhkan.

Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Mencuri Gandum Selama Perang

SUMBER: REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

3 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya