Palestina Persilakan Lembaga Asing Selidiki Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Reporter

Tempo.co

Minggu, 15 Mei 2022 07:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Palestinian Authority pada Sabtu, 14 Mei 2022, memastikan akan mengizinkan masuknya dukungan dari dunia internasional yang akan menyelidiki kematian wartawan senior al-Jazeera Shireen Abu Akleh. Saat yang sama, Israel juga akan menginvestigasi kekerasan yang terjadi dalam acara pemakamannya.

Polisi Israel menyerang kerumunan pelayat yang sedang menggotong peti mati Abu Akleh saat melintasi kota tua Yerusalem pada Jumat, 13 Mei 2022. Kejadian ini mengundang kecaman dunia internasional.
Petugas keamanan Israel memukuli keluarga dan kerabat yang membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Jenin di Tepi Barat, saat pemakamannya di Yerusalem, 13 Mei 2022. REUTERS/Ammar Awad
Tindak kekerasan telah menambah kemarahan warga Palestina atas pembunuhan Abu Akleh, yang bisa memicu ketegangan yang sudah meningkat sejak Maret 2022.
Menteri Keamanan Internal Israel Omer Barlev mengatakan dia dan kepolisian Israel telah menunjuk sebuah panel untuk melakukan sebuah investigasi yang komprehensif atas apa yang terjadi dalam acara pemakaman Abu Akleh agar bisa mengambil hikmah dalam kejadian itu. Temuan dalam investigasi ini, akan disampaikan ke publik dalam beberapa hari ke depan.
Palestinian Authority menggambarkan kematian Abu Akleh, sebagai sebuah pembunuhan oleh tentara Israel. Abu Akleh tewas tertembak saat sedang meliput penyerangan Israel di Tepi Barat.
Israel awalnya menuduh tembakan dari Palestina mungkin yang harus disalahkan, namun mereka akhirnya mengakui tak bisa mengesampingkan adanya tembakan dari Israel yang mungkin bisa menewaskannya.
Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan pada Abu Akleh. PBB pun menyerukan agar segera dilakukan investigasi yang menyeluruh, transparan, adil dan tidak memihak.
Hussein al Sheikh, pejabat senior di Palestinian Authority, mengatakan pihaknya menyambut lembaga internasional yang ingin melakukan penyelidikan perihal ini. Israel telah menerima tawaran ini untuk sama-sama mengungkap kematian Abu Akleh, namun ditolak Palestinian Authority.
Kepolisian Israel pada Sabtu, 14 Mei 2022 mengungkap telah mencoba memfasilitasi acara pemakaman Abu Akleh yang tenang dan bermartabat. Mereka pun sudah berkoordinasi dengan keluarga Abu Akleh. Sayangnya, ratusan perusuh mencoba menyabotase acara pemakaman dan melukai aparat kepolisian.

Sumber : reuters

Advertising
Advertising

Baca juga: Elon Musk Sebut VW Produsen Mobil Listrik Terbesar Kedua Setelah Tesla

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

23 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

7 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

7 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

7 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

7 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

8 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

8 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

8 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

9 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya