Kritisi Penurunan Saham Akibat Lockdown, Akun Medsos Analis Pasar Cina Diblokir

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 4 Mei 2022 08:13 WIB

Petugas yang mengenakan baju hazmat tampak beristirahat di pinggir jalan saat bertugas di tengah lonjakan wabah Covid-19 di Shanghai, Cina, 30 Maret 2022. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Akun media sosial ahli strategi pasar yang berbasis di Hong Kong diblokir gara-gara unggahan berisi komentar suram atas penurunan ekuitas di Cina daratan ke posisi terendah dua tahun akibat penguncian Covid-19 dan ketegangan politik global.

Semua konten di akun WeChat Hong Hao, yang merupakan kepala peneliti di Bocom International Holdings, telah diblokir sejak Sabtu malam. Akunnya juga telah ditangguhkan, kata WeChat, mengutip pelanggaran aturan yang tidak disebutkan.

Akun Hong di mikroblog mirip Twitter atau biasa disebut Weibo itu, juga telah menghilang sejak Sabtu, 30 April 2022.

Perwakilan WeChat dan Weibo tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email pada hari Minggu.

Komentar negatif oleh analis pasar dan komentator di Cina sering disensor dan mendapat sorotan yang meningkat karena ekonomi negara dan pasar keuangan menghadapi tantangan berat di tahun di mana Xi Jinping secara luas diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiga sebagai presiden.

Advertising
Advertising

Hong sendiri belum mengeluarkan pernyataan tentang penangguhan tersebut dan perwakilan Bocom International tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.

Pasar saham Cina adalah salah satu yang berkinerja terburuk di dunia tahun ini, dengan indeks blue-chip CSI300 jatuh ke posisi terendah dalam dua tahun dan Shanghai Composite Index turun di bawah angka 3.000 minggu lalu.

Maret lalu, Hong telah memperkirakan bahwa Shanghai Composite Index mungkin diperdagangkan di bawah 3.000 poin dalam skenario terburuk.

Indeks turun di bawah level itu pada 25 April, ketika Beijing kembali melakukan tes PCR secara massal, meskipun indeks rebound ke 3.047 poin pada hari Jumat setelah Cina berjanji untuk menstabilkan ekonomi dan pasar keuangan.

Hong juga mengaitkan kekalahan di perusahaan Cina yang terdaftar di AS dengan tindakan keras Beijing terhadap perusahaan teknologi daripada aturan audit AS, memperingatkan potensi pelarian modal karena jatuhnya kepercayaan pada saham Cina.

"Shanghai: gerakan nol, PDB nol," tulisnya di Twitter pada 31 Maret 2022 tepat ketika pusat keuangan dan komersial memasuki lockdown virus corona di seluruh kota.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

13 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

19 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

22 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

23 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya