Vladimir Putin dan Jokowi Bertelepon Bahas G20 dan Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 29 April 2022 11:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin mengkonfirmasi telah terjadi pembicaraan pertelepon antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 28 April 2022. Keduanya membahas beberapa isu, seperti G20.

"Vladimir Putin melakukan percakapan telepon dengan Presiden RI Joko Widodo atas inisiatif pihak Indonesia," demikian keterangan tertulis Kremlin seperti dikutip pada Jumat, 29 April 2022.

Advertising
Advertising

Menurut informasi yang dibagikan Kremlin, Jokowi dan Putin membahas interaksi Rusia-Indonesia, serta berbagai aspek kegiatan G20. Pada tahun ini, presidensi kelompok ekonomi utama, G20, dipegang oleh Indonesia.

Dalam percakapan tersebut, Jokowi dan Putin juga membahas soal operasi militer Rusia di Ukraina.

"Atas permintaan Joko Widodo, Vladimir Putin menguraikan penilaian Rusia terhadap situasi di Ukraina terkait operasi militer khusus yang sedang berlangsung," tulis keterangan yang sama.

Kremlin tidak menjelaskan secara lebih rinci pembahasan Jokowi dan Putin. Namun, Para pemimpin disebut menyetujui kembali melakukan komunikasi.

Percakapan Putin dan Jokowi hanya selang beberapa hari setelah Politisi PDIP itu berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Seperti diumumkan Zelensky di Twitter pada Rabu, 27 April 2022, Jokowi menyampaikan dukungannya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, yang sekarang diinvasi Rusia. Zelensky juga mengaku telah diminta Jokowi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, November 2022.

Saat diwawancarai Tempo di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 April 2022. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menegaskan Presiden Putin akan hadir di KTT G20 Bali seperti rencana awal.

"Dia (Putin) menanggapi positif undangan Presiden Joko Widodo," kata Vorobieva.

Kepanitiaan G20 sejauh ini tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia. Preseden prosedural KTT G20 yang berlaku, jadi alasan keputusan Indonesia tersebut.

Perang di Ukraina berpengaruh pada dinamika forum internasional G20. Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kompak tak mau satu meja dengan Putin di forum G20 nanti.

Usai KTT Luar Biasa NATO pada akhir Maret lalu, Joe Biden meminta Indonesia untuk tak mengundang Rusia ke puncak acara G20. Sebagai gantinya, politisi Partai Demokrat itu meminta presidensi untuk menghadirkan Ukraina.

Baca juga: Inggris: Konvoi Rusia Masuk Kiev dalam Hitungan Hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 menit lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

56 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

1 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

3 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

4 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

5 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya