Perdana Menteri Slovenia Kalah dalam Pemilu, Oposisi Pro Lingkungan Menang

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 25 April 2022 14:30 WIB

Robert Golob. REUTERS/Borut Zivulovic

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa kalah dalam pemilu, yang diselenggarakan pada Minggu, 24 April 2022. Berdasarkan data awal otoritas pemilu Slovenia, Partai Gerakan Kebebasan yang pro-lingkungan, memenangkan lebih banyak suara daripada partai SDS Jansa.


Partai Gerakan Kebebasan yang merupakan pendatang baru dalam pemilu Slovenia, memimpin dengan 34,34 persen suara. Sementara SDS memperoleh 23,83 persen, dari total 98,20 persen surat suara yang sudah dihitung.

Pemimpin Gibanje Svoboda (Gerakan Kebebasan) Robert Golob muncul di layar saat pendukungnya bersorak menunggu hasil pemilihan parlemen di Ljubljana, Slovenia 24 April 2022. REUTERS/Borut Zivulovic


Kemenangan ini akan memberikan Gerakan Kebebasan memiliki 40 kursi dari total 90 kursi parlemen, dan SDS 28 kursi. Komisi pemilihan (KPU) mengatakan, dari 1,7 juta pemilih ada 68 persen yang memenuhi syarat untuk memberikan suara mereka.

Advertising
Advertising


Partai Gerakan Kebebasan dibentuk pada tahun lalu. Partai ini dipimpin oleh Robert Golob, mantan eksekutif perusahaan energi milik negara yang meluncurkan proyek energi hijau. Partai ini sebelumnya mengkampanyekan transisi ke energi hijau, masyarakat terbuka, dan janji untuk menegakkan supremasi hukum.

Usai mengetahui hasil perolehan sementara pemilu Minggu kemarin dari KPU, yang melampaui harapan itu, Golob berterima kasih kepada para pendukungnya. Menurut dia, partainya tidak unik, namun masyarakat menginginkan perubahan.


"Jadi hari ini orang-orang turut menari, merayakan, tapi besok adalah hari baru. Besok kita mulai bekerja keras untuk membenarkan kepercayaan," kata Golob yang menyampaikan pernyataan lewat keterangan video karena terpapar Covid-19, seperti dilansir Reuters, Senin, 25 April 2022.


Untuk membentuk pemerintahan, Partai Gerakan Kebebasan diharapkan bisa membentuk koalisi dengan Partai Kiri, Sosial Demokrat, yang saat ini akan memiliki 12 kursi di parlemen.


Jansa, mengakui bahwa dia telah dikalahkan dalam pemungutan suara. Dia sendiri sudah menjabat sebanyak tiga kali sebagai perdana menteri Slovenia.


"Hasilnya apa adanya. Selamat kepada pemenang," kata Jansa kepada para pendukungnya.

Walau begitu, politisi populis itu menambahkan bahwa partai SDS-nya telah mendapatkan lebih banyak suara daripada sebelumnya. Jansa menambahkan, pemerintah baru akan menghadapi banyak tantangan dan dia berharap itu akan sesuai dengan tugasnya.

Jansa sendiri memiliki rekam jejak hubungan yang buruk dengan Brussel, karena dia diduga terlalu mengekang media merusak standar demokrasi. Dia membantah tudingan lawan-lawannya itu.

Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

16 jam lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

5 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

6 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

8 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

9 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

9 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya