TEMPO.CO, Jakarta - Marine Le Pen, 53 tahun, untuk sekali lagi akan bersaing dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pemilu presiden Prancis. Jika tidak ada aral melintang, pemilu Presiden Prancis putaran kedua akan dilakukan pada Minggu, 24 April 2022.
Le Pen menjadi kandidat kuat penantang Macron yang merupakan incumbent. Pada pemilu putaran pertama 10 April lalu, Le Pen dan Macron hanya punya selisih 4,7 persen dari seluruh pemilih.
Sebagai tokoh dengan spektrum politik sayap kanan, Le Pen memiliki sederet kontroversi. Dari mulai larangan hijab sampai kebijakan 'serupa Trump dan Putin. Tempo merangkum rekam jejak pemantik polemik Le Pen dari sejumlah sumber.
1.Penyalahgunaan Dana UE
Jaksa Prancis mengatakan pada Ahad, 17 April 2022, bahwa mereka sedang memeriksa laporan oleh badan anti-penipuan Uni Eropa (UE) yang menduga Le Pen dan anggota partainya menyalahgunakan dana Uni Eropa senilai ribuan euro.
Pada Senin 18 April 2022, kantor kejaksaan Paris mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mempelajari laporan yang diterimanya dari badan anti-penipuan Uni Eropa (OLAF) pada 11 Maret.
Kantor Le Pen belum menanggapi tuduhan terbarunya ini. Akan tetapi, Partai National Rally Jordan Bardella mengatakan kepada radio Europe 1, jika Prancis tidak akan tertipu oleh Uni Eropa dan lembaganya yang coba ikut campur pilpres.
Politikus Prancis, Marine Le Pen. Sumber: Reuters
2.Aturan Daging Halal
Le Pen telah membuat waswas umat Muslim dan Yahudi di Prancis, dengan salah satu janji kampanyenya. Dia berniat mengatur ritual penyembelihan hewan jika dia terpilih sebagai Presiden Prancis.
Semua hewan, menurut Le Pen, harus dipingsankan (stunned) sebelum disembelih. Le Pen berdalih harus ada perhatian terhadap kesejahteraan hewan.
Dari sudut pandang Agama Abrahamik, pemingsanan (stunning) justru menyebabkan penderitaan hewan yang tidak perlu dan penyembelihan ritual umum untuk daging halal, lebih manusiawi.
3.Larangan Jilbab
Juru Bicara kampanye Le Pen Sebastien Chenu mengatakan pada saluran TV Prancis BFM TV pada hari Minggu, 17 April 2022, jika pelarangan jilbab akan dilakukan setelah memerangi Islamisme, menutup masjid Salafi, dan memotong dana komunitas.
"Begitu kami akan menutup masjid Salafi, memotong pendanaan mereka, melarang Salafisme, percayalah, kami akan melepas 90 persen jilbab Islam," tambahnya.
Le Pen sendiri masih berencana untuk melarang jilbab di semua gedung dan administrasi publik. Jordan Bardella Wakil Presiden Partai Front Nasional Le Pen mengatakan kepada stasiun radio Europe 1 pada hari yang sama.
4.Prancis Universitas Jihadis
Le Pen pernah mengklaim Prancis telah menjadi "universitas bagi para jihadis" saat berdebat dengan Macron di pilpres 2017 lalu. Menurut Le Pen, Islam adalah sebuah ancaman.
Dia mengatakan saat itu bahwa Prancis tidak lagi aman. Dia menilai negara salah dan pemerintah harus menyatakan perang terhadap para ekstremis untuk mewujudkan "penghapusan total fundamentalisme Islam."
Saat itu, Le pen berjanji untuk mengurangi imigrasi dan bersumpah untuk tanpa kompromi melawan fundamentalisme Islam yang berusaha untuk memaksakan aturan yang menindas di negara kita.
5.Mirip Trump dan Putin
Dalam wawancara 2017 dengan BBC, Le Pen menyerang kebijakan penghematan dan kebijakan imigrasi mantan Kanselir Jerman Angela Merkel terhadap pengungsi Suriah.
Menurut Le Pen, Merkel membiarkan 1,5 juta migran masuk dan dia memberlakukan penghematan di semua negara di Eropa. Kebijakan itu, kata Le Pen, membuat dia semakin terisolasi.
Le Pen pun melihat perbedaan dari apa yang dia perjuangkan dengan Merkel. “Kebijakan yang saya wakili adalah kebijakan yang diwakili oleh Mr.Trump [dan] Mr. Putin," katanya.
Sumber: Reuters | ABC News | Politico | Newsweek | Al Araby
Baca juga: Olahraga Intensitas Rendah dapat Mengurangi Stres dan Kecemasan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.