Swiss Dikabarkan Tolak Permintaan Jerman Kirim Senjata ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 April 2022 11:30 WIB

Prajurit dan tim penyelamat Ukraina memeriksa lokasi serangan militer di gedung-gedung saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina, 18 April 2022. REUTERS/Roman Baluk

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar Sonntags Zeitung mewartakan Swiss telah menahan Jerman dalam upaya mengirimkan senjata ke Ukraina dengan memblokir ekspor amunisi buatan Swiss yang digunakan dalam kendaraan tempur infantri Marder, yang ingin diperoleh Kyiv.

Pemberitaan ini muncul saat Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadapi kritik pemerintahannya dianggap sudah gagal dengan tetap mengirimkan senjata-senjata berat ke Ukraina untuk membantu negara itu mengatasi serangan-serangan ke Rusia.

Petugas dibantu alat berat melakukan penggalian jenazah di kuburan massal warga sipil di Bucha, Ukraina, Rabu, 13 April 2022. Bucha menjadi salah satu wilayah yang dilewati tentara Rusia dalam upaya menundukkan Ibu Kota Kyiv saat invasi. TEMPO/Raymundus Rikang

Advertising
Advertising

Marder adalah senjata buatan manufaktur asal Jerman Rheinmetall, yang menggunakan amunisi buatan Swiss. Surat kabar SonntagsZeitung mewartakan Swiss telah melarang ekspor material untuk perang ke zona – zona konflik.

Pemberitaan surat kabar SonntagsZeitung tersebut berdasarkan keterangan Juru bicara di Kementerian Luar Negeri Swiss bidang hubungan ekonomi (SECO). Disebutkan bahwa Kementerian itu telah menerima dua permohonan dari Jerman agar mengirimkan sejumlah amunisi ke Ukraina, yang dimiliki Jerman di Swiss.

“Kedua permintaan Jerman itu jawabannya negatif karena Swiss bersikap netral da nada kewajiban menolak kriteria pengiriman material-material perang,” demikian dikatakan sumber di SECO.

Pada Minggu, 24 April 2022, SECO belum bersedia berkomentar perihal ini. Alasannya, di luar jam kerja.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet dan bertetangga secara geografis dengan Rusia. Saat ini, Ukraina ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa.

Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia. Pada 24 Februari 2022, Rusia melancarkan invasi pertamanya ke Ukraina. Invasi itu masih berlangsung sampai sekarang (25 April 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Didesak Zelensky, Swiss Bentuk Satgas Pengejar Oligarki Rusia Pengobar Perang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

6 jam lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

8 jam lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

9 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

9 jam lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

12 jam lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

1 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya