AS Gelontorkan Rp 11 Triliun Lagi ke Ukraina setelah Invasi Rusia Masuki Fase Baru

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 22 April 2022 09:02 WIB

Presiden AS Joe Biden melambai saat meninggalkan restoran Hamilton tempat ia makan siang bersama cucunya Finnegan Biden, Naomi Biden, dan Peter Neal di Washington, AS, 19 Februari 2022. REUTERS/Joshua Roberts

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengesahkan US$ 800 juta atau sekitar Rp 11, 4 triliun bantuan militer tambahan untuk Ukraina, Kamis, 21 April 2022.

Biden menyebut ada peluang untuk menemukan jalan keluar dalam konflik ini, ketika Rusia menyiapkan panggung untuk fase berikutnya dalam perang.

Adapun paket baru itu akan mencakup artileri berat, 144.000 butir amunisi, dan drone taktis.

Politisi Partai Demokrat itu sebelumnya pada Rabu juga mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar Rp 11,4 triliun. Paket bantuan mencakup sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan helikopter.

Pengumuman dilakukan setelah Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui sambungan telepon. Bantuan ini untuk meningkatkan pertahanannya terhadap serangan Rusia yang diperkirakan terjadi di timur negara itu.

Bantuan baru itu menambah jumlah total bantuan AS ke Ukraina sejak diserbu oleh Rusia. Hingga kini AS telah memberi bantuan lebih dari US$ 2,4 miliar atau Rp 34, 4 triliun. Paket bantuan di AS sendiri tidak memerlukan persetujuan kongres.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah memulai Pertempuran Donbas di timur pada Senin. Menurut Zelensky, sebagian besar dari seluruh tentara Rusia berfokus pada serangan ini.

Saat wawancara dengan India Today, Selasa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menyatakan bahwa fase baru dari operasi khusus di Ukraina telah dimulai. Pernyataan ini seiring pertempuran berkecamuk di wilayah Donbas dan para pejabat Rusia mendesak warga sipil untuk melarikan diri.

Donbas telah menjadi medan pertempuran sejak 2014. Rusia Disebut-sebut menggunakan proxy di dua wilayah (Luhansk dan Donetsk) yang akhirnya mendeklarasikan diri dan diakui oleh Moskow.

Donbas merupakan wilayah industri di Ukraina, termasuk batu bara dan baja.

Salah satu misi Rusia untuk operasi militer di Ukraina itu sendiri adalah melindungi warganya yang berada di Donbas. Kremlin beberapa kali membantah melakukan kekerasan.

Baca juga: Amerika Serikat Pasok Rudal Javelin Anti Tank Bantu Ukraina, Ini Spesifikasinya

Sumber: Reuters, Al Jazeera

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

3 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

16 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

21 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

22 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya