Keuskupan Katolik di AS Setuju Bayar Rp1,2 T untuk Pelecehan oleh Pendeta

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 20 April 2022 19:30 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Keuskupan Katolik New Jersey, Amerika Serikat menyetujui pembayaran USD 87,5 juta (Rp 1,25 triliun) untuk menyelesaikan tuntutan pelecehan seksual dengan 300 korban oleh pendeta. Pengabulan tuntutan ini jadi penyelesaian tunai terbesar yang melibatkan gereja Katolik di AS.

Perjanjian antara Keuskupan Camden, yang meliputi enam wilayah di selatan New Jersey, dan penggugat, diajukan ke Pengadilan Kepailitan AS di Camden pada Selasa, 19 April 2022.

Seperti dilaporkan NBC, Rabu, 20 April 2022, penyelesaian masih harus dilakukan di hadapan hakim (dalam bidang) kebangkrutan AS. Jika disetujui, ini mematahkan rekor penyelesaian hampir USD 85 juta (Rp 1, 21 triliun) pada 2003 dalam skandal pelecehan oleh pendeta di Boston, meskipun jumlahnya kurang dari kesepakatan lain di California dan Oregon.

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus kepada semua orang yang telah terkena dampak pelecehan seksual di Keuskupan kami,” kata Uskup Dennis Sullivan dalam sebuah pernyataan.

“Doa saya untuk semua penyintas pelecehan dan saya berjanji komitmen berkelanjutan saya untuk memastikan bahwa babak mengerikan dalam sejarah Keuskupan Camden, New Jersey tidak akan pernah terjadi lagi.”

Advertising
Advertising

Berikutnya: Kejadian sejak tahun 1950-an

<!--more-->

Jeff Anderson, pengacara 70 korban, mengatakan, rincian yang dibayarkan itu tidak termasuk dalam penyelesaian yang diusulkan. Menurut dia, penyelesaian dengan Uskup Camden ini merupakan kemajuan yang kuat dalam akuntabilitas

Anderson mengatakan, dugaan pelecehan seksual itu sendiri terjadi dari tahun 1950-an hingga 1990-an, tetapi, terutama, terungkap pada 1960-an dan 1970-an.

“Penghargaan diberikan kepada para penyintas karena membela diri mereka sendiri dan kebenaran," kata Anderson.

Keuskupan mengatakan, kesepakatan itu menyerukan pembentukan perwalian, yang akan didanai selama empat tahun oleh keuskupan dan entitas Katolik terkait untuk memberi kompensasi kepada para penyintas pelecehan seksual. Bagian dari kesepakatan juga membutuhkan pemeliharaan atau peningkatan protokol untuk melindungi anak-anak.

Menurut pengacara korban Jay Mascolo dan Jason Amala, para penyintas pelecehan yang mengajukan klaim bisa mendapatkan USD 290.000 (Rp 4,1 miliar).

Dua tahun yang lalu, New Jersey memperluas batas undang-undang sipilnya untuk memungkinkan korban pelecehan seksual (oleh pendeta) untuk mencari kompensasi hukum.

Undang-Undang itu memungkinkan korban anak untuk menuntut sampai mereka berusia 55 tahun atau dalam waktu tujuh tahun sejak kesadaran pertama mereka, bahwa pelecehan tersebut menyebabkan mereka terluka.

Undang-undang sebelumnya terbatas di usia 20 atau dua tahun setelah pertama kali menyadari bahwa penyalahgunaan menyebabkan kerugian.

Keuskupan New Jersey, seperti yang lain di seluruh negeri, telah mengajukan kebangkrutan di tengah arus tuntutan hukum.

Pada 2019, lima keuskupan Katolik di New Jersey mencatat lebih dari 180 imam yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur selama beberapa dekade. Mereka mengikuti jejak lebih dari dua lusin negara bagian lain yang telah menetapkan tersangka pelaku, setelah laporan dewan juri yang penting di Pennsylvania pada tahun 2018.

Banyak imam dalam daftar itu telah meninggal, dan yang lainnya dikeluarkan dari pelayanan

NBC

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

49 menit lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

8 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

11 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

14 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya