PM Pakistan Imran Khan Digulingkan dari Jabatan Setelah Kunjungi Moskow

Reporter

Tempo.co

Minggu, 10 April 2022 08:44 WIB

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tidak difoto) di Putrajaya, Malaysia, 4 Februari 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri atau PM Pakistan Imran Khan digulingkan dari jabatannya pada Minggu, 10 April 2022. Sehari sebelumnya, Imran Khan kehilangan mosi percaya di parlemen, setelah ditinggalkan oleh mitra koalisi.

Dukungan untuk Imran Khan runtuh akibat krisis ekonomi mendera Pakistan. Ia juga dinilai gagal memenuhi janji saat kampanye. Hasil pemungutan suara yang berlangsung selama 13 jam, diumumkan pad Sabtu oleh ketua majelis rendah parlemen, Ayaz Sadiq.

Imran Khan, 69 tahun, digulingkan setelah menjabat selama 3,5 tahun. Ia terpilih pada 2018 menjadi pemimpin negara bersenjata nuklir berpenduduk 220 juta jiwa. Parlemen akan bertemu pada Senin ini untuk memilih perdana menteri baru.

Menurut Sadiq, dari 342 orang suara di majelis, partai oposisi mampu mengamankan 174 suara untuk mendukung mosi tidak percaya. Angka ini menjadi suara mayoritas.

"Mosi terhadap Perdana Menteri Imran Khan telah disahkan," katanya. Imran Khan, yang tidak hadir untuk pemungutan suara, tidak segera berkomentar.

Advertising
Advertising

Calon terkuat yang akan menggantikan Imran Khan sebagai perdana menteri Pakistan berikutnya adalah Shehbaz Sharif. Ia mengatakan penggulingan Khan merupakan kesempatan untuk awal yang baru.

"Fajar baru telah dimulai. Aliansi ini akan membangun kembali Pakistan," kata Sharif, 70 tahun, di parlemen. Sharif adalah adik Perdana Menteri Pakistan sebelumnya Nawaz Sharif yang telah berkuasa selama tiga periode.

Pemilihan parlemen tidak akan berlangsung hingga Agustus 2023. Namun oposisi mengatakan ingin pemilihan lebih cepat.

Dia naik ke tampuk kekuasaan pada 2018 dengan dukungan militer, tetapi baru-baru ini kehilangan mayoritas suara di parlemen setelah sekutunya keluar dari pemerintahan koalisi Khan. Selain kehilangan mosi percaya, ia disebut juga telah kehilangan dukungan dari militer.

Imran Khan sebelumnya menuduh Amerika Serikat mendukung penggulingannya setelah ia berkunjung Moskow untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pertemuan di Moskow dilakukan setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Namun Washington menolak tuduhan itu.

Selain dekat dengan Rusia, Imran Khan juga berlawanan dengan AS sepanjang masa jabatannya. Ia menyambut pengambilalihan Taliban atas Afghanistan tahun lalu. Khan juga mendesak masyarakat internasional untuk bekerja sama dengan Taliban.

Baca: Imran Khan Tak Akan Terima Jika Digulingkan dari Jabatan Perdana Menteri

REUTERS

Berita terkait

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

7 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

8 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

15 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

39 hari lalu

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

Jumlah korban tewas dalam penembakan massal di Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024, bertambah satu orang setelah mengalami kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

41 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

43 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

43 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

43 hari lalu

Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

Seorang remaja berusia 15 tahun berhasil menyelamatkan 100 nyawa dalam penembakan massal di Moskow, Jumat pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

44 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

44 hari lalu

Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?

Baca Selengkapnya