Viktor Orban Mulus 4 Periode, Uni Eropa Periksa Hungaria

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 6 April 2022 11:30 WIB

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban dan istrinya Aniko Levai memasukkan kertas suara kedalam kotak suara di TPS di Budapest, Hungaria, (6/4). REUTERS/Bernadett Szabo

TEMPO.CO, Jakarta -Eksekutif Uni Eropa memulai prosedur disipliner baru terhadap Hungaria pada Selasa. Langkah ini dapat menyebabkan pembekuan dana untuk Perdana Menteri Viktor Orban, karena mengesampingkan hak-hak demokrasi liberal.

Kepada para anggota parlemen UE, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan, korupsi adalah masalah utama di Hungaria rezim Orban. "Kami sekarang akan mengirimkan surat pemberitahuan resmi untuk memulai mekanisme persyaratan," katanya, dilansir dari Reuters, Rabu, 6 April 2022.

Orban baru saja memenangkan pemilihan umum Hungaria pada akhir pekan lalu. Dengan terpilihnya Orban dalam pemilu kali ini, empat periode dia akan menjabat sebagai perdana menteri.

Selama 12 tahun berkuasa, Orban sering bentrok dengan Uni Eropa. Kritikus menilai Hungaria semakin tidak demokratis karena menguasai narasi media konvensional dan menindak populasi LGBTQ di negara itu.

Pejabat UE mengatakan, prosedur tersebut akan memakan waktu berbulan-bulan. Sebab Komisi harus menyelesaikan pekerjaan internal mengenai masalah ini terlebih dahulu sebelum mengajukannya kepada para pemimpin nasional UE untuk sebuah keputusan.

Ini adalah pertama kalinya UE mencoba alat barunya, yang dirancang untuk mencegah penyalahgunaan dana anggaran UE. Regulasi ini disetujui oleh semua 27 pemimpin UE pada akhir 2020, meskipun ada keengganan dari Orban dan sekutu nasionalisnya yang berkuasa di Polandia.

Negara-negara kaya yang berkontribusi pada anggaran UE telah menolak untuk terus membayar, jika tidak ada perlindungan yang lebih kuat untuk memastikan uang mereka tidak bermanfaat bagi mereka yang melemahkan demokrasi. Warsawa dan Budapest adalah beberapa contoh penerima manfaat bersihnya.

Kepala staf Orban, Gergely Gulyas, mengatakan kepada kantor berita negara MTI, bahwa partai Fidesz yang berkuasa mendapat hampir 2,9 juta suara dalam pemilu pada Ahad, yang memberinya mandat yang sangat kuat.

Gulyas mengatakan Komisi juga harus menerima aturan dasar demokrasi dan kembali ke akal sehat dan dialog yang selalu terbuka untuk pemerintah Hungaria.

Di tengah ketidakpastian atas akses Hungaria ke miliaran euro dana UE bertumbuh, mata uang negara itu, Forint, telah melemah.


BACA JUGA: Dua Sekutu Putin di Eropa Menang Pemilu di Tengah Perang Rusia Ukraina

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

2 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

4 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

6 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya