Dokter di Amerika Sebut Gejala Sub-varian BA.2 Mirip Omicron

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 5 April 2022 15:30 WIB

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]

TEMPO.CO, Jakarta - Sub-varian Omicron BA.2 dari virus corona telah menjadi strain dominan Covid-19 baru di Amerika Serikat. Erica Johnson, dokter spesialis penyakit dalam dari Johns Hopkins Bayview Medical Center di Baltimore, Maryland, mengaku melihat tidak ada gejala khusus yang dialami pasien Sub-varian omicron BA.2 ini dibanding dengan gejala omicron.


"Sejauh ini apa yang kami lihat (omciron BA.2) benar-benar mirip dengan varian omicron sesungguhnya dalam hal gejala dan tingkat keparahan," katanya kepada HuffPost, seperti dikutip dari DeseretNews, Selasa, 5 April 2022.


Gejala varian omicron BA.2, tidak berbeda jauh dengan pilek atau flu biasa dan batuk terus menerus. Selain itu, pasien juga akan merasakan sakit kepala, kelelahan, bersin, sakit tenggorokan, suara serak, menggigil, demam, pusing, kabut otak, nyeri otot, kehilangan penciuman, hingga sakit dada.


Badan nasional kesehatan masyarakat Amerika Serikat pada Senin, 4 April 2022, mengumumkan bahwa sub-varian Omicron BA.2 diperkirakan menyumbang hampir tiga dari empat varian virus corona yang ada di Amerika Serikat.


Sesuai data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, rata-rata sejak 1 April 2022, kasus Covid-19 di Amerika Serikat per-minggu adalah 26.106 kasus. Angka itu sedikit lebih rendah dari 26.309 dari minggu sebelumnya.

Advertising
Advertising

Seorang tenaga kesehatan menerima vaksinasi booster dengan menggunakan vaksin Covid-19 Moderna di RSCM, Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021. Vaksin dari Amerika Serikat tersebut dinilai efektif untuk melawan virus Corona varian Delta yang tengah mewabah di Indonesia. Kemkes.go.id



Sub-varian omicron BA.2 ini merupakan jenis virus yang paling menular di Amerika Serikat dibandingkan varian Covid-19 lainnya. CDC memperkirakan per 2 April, statistik Sub-varian BA.2 ini menyentuh 72,2 persen dari varian Covid-19 di Amerika Serikat atau naik hampir 57,3 persen dibanding minggu sebelumnya.


Secara keseluruhan kasus Covid-19 di Amerika Serikat telah menurun tajam per Januari 2022. Akan tetapi, naiknya kasus di beberapa bagian di Asia dan Eropa telah menimbulkan kekhawatiran bahwa hal ini bisa juga terjadi di Amerika Serikat.


Para ahli kesehatan di Amerika Serikat percaya, Negeri Abang Sam itu akan terhindar dari gelombang Covid-19 varian baru ini.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), BA.2 mencapai angka 86 persen dari semua kasus berurutan secara global. Dalam artian, BA.2 lebih menular daripada sub-varian BA.1 dan BA.1.1 Omicron, namun, bukti sejauh ini menunjukkan bahwa itu tidak lebih mungkin menyebabkan penyakit parah.



Di tengah berkurangnya kekebalan dan risiko yang ditimbulkan oleh varian Omicron, regulator kesehatan Amerika Serikat mengesahkan suntik vaksin booster dosis kedua Pfizer/BioNtech dan vaksin Moderna minggu lalu. Mereka yang berusia 50 tahun ke atas, serta orang dengan sistem kekebalan yang terganggu, dijadikan prioritas untuk mendapatkan suntik booster kedua.


Sumber: Reuters

Baca juga: Shanghai Lakukan Pembatasan, Tes Massal 25 Juta Warga Temukan 13 Ribu Kasus Baru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

4 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

5 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

6 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

7 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

23 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya