AS Desak Majelis Umum PBB Tangguhkan Keanggotaan Rusia di Dewan HAM

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 5 April 2022 07:30 WIB

Jasad dengan tangan terikat kain putih, yang menurut warga ditembak tentara Rusia, tergeletak di jalan, di Bucha, kota yang sempat diserang oleh tentara Rusia di Ukraina, 3 April 2022. Selain terikat, sejumlah jasad juga menunjukkan luka tembak yang diduga merupakan bentuk pembantaian warga sipil Ukraina. EUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat akan meminta Majelis Umum PBB untuk menangguhkan keanggotaan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan masalah ini pada Senin 4 April 2022, setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh sejumlah warga sipil di daerah Bucha, sebuah kota di dekat Kyiv.

Menurut Thomas-Greenfield, partisipasi Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia adalah sebuah lelucon setelah pembunuhan massal di Bucha tersebut.
"Dan itu salah, itulah sebabnya kami percaya inilah saatnya Majelis Umum PBB memilih untuk menghapusnya." ujarnya berbicara di Bucharest, seperti dilansir dari Reuters.
Sejak invasi Ukraina dimulai pada 24 Februari, Majelis Umum PBB telah mengadopsi dua resolusi yang mengecam Rusia dengan setidaknya 140 suara ya.
Thomas-Greenfield sendiri berpesan kepada 140 negara tersebut dengan mengingatkan "gambaran Bucha dan kehancuran di seluruh Ukraina mengharuskan kita untuk mencocokkan kata-kata kita dengan tindakan."
Suara mayoritas, dua pertiga dari majelis dengan 193 anggota di New Yor ituk dapat menangguhkan Rusia dari dewan, karena terus-menerus melakukan pelanggaran berat dan sistematis hak asasi manusia selama keanggotaannya.
Adapun Rusia berada di tahun kedua dari masa jabatan tiga tahun di dewan yang berbasis di Jenewa.
Majelis Umum sebelumnya pernah menangguhkan sebuah negara dari Dewan Hak Asasi Manusia. Pada Maret 2011, dengan suara bulat, Majelis Umum menangguhkan Libya karena kekerasan terhadap pengunjuk rasa oleh pasukan yang setia kepada pemimpin saat itu, Muammar Gaddafi.
Pada Ahad, mayat-mayat berserakan di seluruh kota Bucha. Salah satu korban tampak tangannya terikat dengan kain putih dan telah ditembak di bagian mulut.
Ukraina mengklaim telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kyiv. Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedorouk, meyebut di antara korban tersebut ada 300 telah dibunuh oleh pasukan Rusia, ketika pejuang Chechnya menguasai daerah itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia melakukan genosida. Sebagai langkah mengusut kasus ini, pemerintah Ukraina tengah mempersiapkan penyelidikan kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia.
Rusia pada Minggu membantah pasukannya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha dan mengatakan Ukraina telah menggelar pertunjukan untuk media Barat.
Negara-negara Barat kompak mengecam invasi Rusia ke Ukraina. Dengan adanya insiden Bucha ini, Barat sepakat untuk menambahkan sanksi yang sudah diberlakukan untuk Rusia.

Baca juga: Ukraina Sebar Foto Pembantaian di Bucha, Rusia: Provokasi Radikal

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

10 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

12 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

12 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

13 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

15 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

16 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

17 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

20 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya