Sejumlah Negara Uni Eropa Usir Puluhan Diplomat Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 30 Maret 2022 19:45 WIB

Rekan-rekan jurnalis Ukraina, Roman Sushchenko, menunjukkan fotonya saat menggelar protes menuntut pembebasan Sushchenko di depan kedutaan besar Rusia di Kiev, Ukraina, 6 Oktober 2016.[AP Photo/Efrem Lukatsky]

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah negara Uni Eropa termasuk Belgia, Belanda, dan Irlandia mengusir puluhan diplomat Rusia pada Selasa, 29 Maret 2022. Pengusiran itu dilakukan setelah hubungan antara Uni Eropa dan Rusia makin memburuk setelah invasi ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes mengatakan kepada anggota parlemen Belgia, bahwa pengusiran 21 diplomat Rusia dilakukan karena telah memata-matai dan mengancam keamanan. Wilmes menyebut, langkah itu terkait dengan keamanan nasional.

Wilmes menyatakan, Belgia juga berkoordinasi dengan Belanda pada Selasa, untuk mengusir 17 agen intelijen Rusia yang terakreditasi sebagai diplomat.

Adapun Perdana Menteri Irlandia, Michael Martin, menjelaskan, pengusiran diplomat Rusia usai pembicaraan dengan negara lain. Irlandia meminta empat pejabat senior di Kedutaan Besar Rusia untuk meninggalkan negara itu.

"Tidak mungkin membuat 27 (anggota UE) penuh mengerjakan agenda yang sama," katanya seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 29 Maret 2022.

Advertising
Advertising

Selain Beliga, Belanda, dan Irlandia, Republik Ceko juga mengusir salah satu staf diplomatik di kedutaan Rusia di Praha.

Rusia tidak senang terhadap tindakan tidak bersahabat para anggota UE tersebut. Moskow janji akan memberi pembalasan.

Duta besar Rusia di beberapa negara mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan kemarahan. Kedutaan Rusia di Irlandia menyebut keputusan pemerintah itu sangat sewenang-wenang dan tidak berdasar.

"Tindakan balasan akan diambil sehubungan dengan semua tindakan tidak bersahabat terhadap lembaga asing Rusia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, seperti dikutip kantor berita Rusia RIA.

Baca juga: Pasukan Khusus Tangkap Nasionalis Ukraina yang Siksa Tentara Rusia

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

12 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

4 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya