Staf Positif COVID-19, Aung San Suu Kyi Dikarantina Junta Myanmar

Reporter

Tempo.co

Senin, 28 Maret 2022 20:00 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sebuah acara yang menandai peringatan 69 tahun Hari Martir di Mausoleum Para Martir yang didedikasikan untuk para pahlawan kemerdekaan yang gugur di Yangon 19 Juli 2016. REUTERS/Soe Zeya Tun/File

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi telah melewatkan tiga hari persidangannya di pengadilan setelah seorang stafnya terdeteksi positif COVID-19.

Seperti dilansir Channel NewsAsia Senin 28 Maret 2022, akibat masalah ini, Suu Kyi pun ditempatkan di karantina.

Tokoh perempuan Myanmar berusia 76 tahun itu digulingkan dalam kudeta tahun lalu yang memicu protes massal. Kini, pemenang Nobel Perdamaian itu menghadapi serangkaian dakwaan yang bisa membuatnya dipenjara selama lebih dari 150 tahun.

Aung San Suu Kyi belum muncul di pengadilan sejak Kamis lalu setelah didakwa atas tuduhan korupsi, melanggar tindakan rahasia resmi Myanmar dan menekan komisi pemilihan.

"Beberapa stafnya telah terinfeksi oleh COVID-19, jadi dia tetap dikarantina, meskipun dia tidak terinfeksi," kata sumber itu."Kami khawatir karena belum bisa melihatnya."

Advertising
Advertising

Mantan presiden Win Myint - didakwa bersama Aung San Suu Kyi - muncul di pengadilan pada hari ini melalui konferensi video, sumber tersebut menambahkan.

Aung San Suu Kyi dan staf pribadinya telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19 sejak ditahan di militer, kata pengacaranya Juli lalu.

Dia melewatkan sidang pada September karena sakit, dan pada Oktober, pengacaranya mengatakan kesehatannya menurun karena seringnya dia muncul di hadapan pengadilan yang dijalankan junta.

Wartawan dilarang menghadiri persidangan di ibu kota yang dibangun militer, Naypyidaw, dan pengacaranya dilarang berbicara kepada pers.

Aung San Suu Kyi sebelumnya dijatuhi hukuman total enam tahun penjara karena hasutan terhadap militer, melanggar aturan COVID-19 dan melanggar undang-undang telekomunikasi. Kendati demikian, dia tetap dalam tahanan rumah sementara melawan tuduhan lain.

Baca juga: Sidang Mahkamah Internasional, Myanmar Akan Tentang Kasus Rohingya tanpa Suu Kyi

SUMBER: CHANNEL NEWSASIA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

7 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

8 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

10 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

10 hari lalu

Urutan Perjalanan Ibadah Haji Mulai Karantina di Asrama Haji hingga Kembali ke Tanah Air

Berikut urut-urutan menunaikan ibadah haji sejak pendaftaran haji hingga kembali lagi ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya