Kematian Yuri Gagarin di MiG-15, Rahasia Terpendam yang Diungkap 5 Dekade

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 27 Maret 2022 23:36 WIB

Yuri Gagarin

TEMPO.CO, Moskow -Yuri Gagarin merupakan orang pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa. Kosmonot ini mencatatkan sejarah bagi Uni Soviet dengan pesawat roket Vostok 1.

Yuri Gagarin menempuh waktu terbang hingga 108 menit lamanya. Walau akhirnya, kemalangan menghampiri Gagarin. Dia meninggal tujuh tahun setelahnya, karena kecelakan pesawat.

Saat itu 27 Maret 1968. Usianya 34 tahun. Gagarin melakukan penerbangan pelatihan rutin dengan pesawat MiG-15 bersama Vladimir Seryogin. Sayang, pesawat jatuh di luar kota kecil dekat Moskow. Banyak kemudian teori konspirasi yang muncul akibat kejadian itu.

Sedikit tentang Yuri Gagarin, keberhasilannya menjadi kosmonot pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa menjadi pukulan menyakitkan bagi Amerika Serikat. Melansir dari laman History, negeri Paman Sam itu telah menjadwalkan penerbangan pertamanya pada Mei 1961.

Terlebih lagi, astronot AS tidak menandingi prestasi Gagarin dalam mengorbit Bumi sampai Februari 1962. Apalagi ketika John Glenn—astronot AS—hanya membuat tiga orbit di Friendship 7. Sementara Gherman Titov saat itu, mengukir pencapain Soviet sampai ke 17 orbit Bumi selama 25 jam di Vostok 2, Agustus 1961.

Advertising
Advertising

Setelah keberhasilan Gagarin itu, dia mendapatkan banyak penghargaan, bahkan dianugrahi sebagai pahlawan. Di akhir 1960-an Gagarin kembali ke pelatihannya menjadi pilot cadangan untuk misi Soyuz 1.

Ini adalah misi berujung naas hebat. Di mana dua pesawat ruang angkasa Soviet harunya bertemu di luar angkasa. Gagarin harus menyaksikan temannya, Vladimir Komarov meninggal karena parasut yang gagal dibuka saat masuk kembali, terjadi pada April 1967.

Kurang dari setahun sejak itu, terjadilah kecelakaan MiG-15 bersama Gagarin.

Dari investigasi resmi atas kecelakaan itu, disimpulkan bahwa Gagarin membelok untuk menghindari benda asing, seperti burung atau balon cuaca. Manuver ini mengakibatkan pesawat berputar-putar dan jatuh ke tanah.

Tapi ahli-ahli penerbangan menanggapi kesimpulan ini tidak masuk akal. Apalagi dikatakan pesawat terus berputar yang berakhir dengan jatuhnya ke tanah.

Kamerad Gagarin sesama kosmonot, Alexei Leonov, berada di daerah pada hari kecelakaan dan bertugas bersama Titov untuk menyelidiki kecelakaan itu.

Baru pada 2013, Leonov mengungkapkan laporan lain tentang kecelakaan itu di jaringan TV Russia Today. Ini mengungkapkan kejadian yang sebenarnya.

Pada hari kecelakaan Gagarin, ada sebuah pesawat lain yang diuji, yakni Su-15 yang secara keliru terbang jauh lebih rendah daripada rencananya, 33.000 kaki. Justru lewat di dekat tempat pesawat Gagarin terbang, di sekitar 2.000 kaki.

Tentu, pesawat Su-15 yang besar akan dapat menggulingkan pesawat yang lebih kecil di belakangnya jika terlalu dekat satu sama lain. Itu pula yang menjadi kesimpulan bahwa satu-satunya alasan yang layak atas kecelakaan Gagarin, karena, Su-15 terbang terlalu dekat.

Hal ini membuat pesawat Yuri Gagarin terbalik dan memaksanya melakukan penyelamatan spiral yang tak dapat dipulihkannya ke tanah.

Laporan ini diumumkan setelah menjalankan berbagai simulasi komputer.

“Dugaan saya adalah bahwa salah satu alasan untuk menutupi kebenaran adalah untuk menyembunyikan fakta bahwa ada penyimpangan yang begitu dekat dengan Moskow,” kata Leonov saat ditanya mengapa laporan ihwal Yuri Gagarin ini dirahasiakan begitu lama, dikutip dari history.com.

RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca :
Kilas Balik Kemerdekaan Lithuania 11 Maret 1990: Mendahului Kolapsnya Uni Soviet

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

5 hari lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

6 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

7 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

25 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

34 hari lalu

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

Jumlah korban tewas dalam penembakan massal di Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024, bertambah satu orang setelah mengalami kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

38 hari lalu

24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

38 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya