Presiden Zelensky Minta Jerman Robohkan Tembok Berlin Baru di Eropa

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 18 Maret 2022 05:50 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato di depan majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag, melalui tautan video, setelah invasi Rusia ke Ukraina, di Berlin, Jerman, 17 Maret 2022. REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan saat ini ada Tembok Berlin baru memisahkan Eropa yang bebas dan tidak bebas.

Hal itu ia ungkapkan saat bicara di depan parlemen Jerman Bundestag melaui video, Kamis, 17 Maret 2022. Ia pun mendesak Kanselir Olaf Scholz meruntuhkan apa yang disebutnya tembok antara Eropa "bebas dan tidak bebas" dan menghentikan perang di Ukraina.

Zelenskiy mengimbau Scholz untuk memulihkan kebebasan di Ukraina, mengetuk memori kolektif Jerman dengan mengacu pada Berlin Airlift 1948-1949 yang bersejarah dan jatuhnya Tembok Berlin pada 1989.

Zelenskiy menggambarkan tembok baru "di tengah Eropa antara kebebasan dan ketidakbebasan", yang menurut dia, Jerman telah membantu membangun, mengisolasi Ukraina dengan hubungan bisnisnya ke Rusia dan dukungan sebelumnya untuk pipa gas Nord Stream 2.

"Dan tembok ini semakin besar dengan setiap bom yang jatuh di Ukraina, dengan setiap keputusan yang tidak diambil," katanya.

Advertising
Advertising

Jerman bulan lalu menghentikan proyek pipa gas Nord Stream 2 Baltic Sea, yang dirancang untuk menggandakan aliran gas Rusia langsung ke Jerman.

Mengingat seruan mantan presiden AS Ronald Reagan kepada Mikhail Gorbachev, pemimpin Soviet terakhir, untuk meruntuhkan Tembok Berlin, Zelenskiy mengatakan kepada anggota parlemen Jerman, "Itulah yang saya katakan kepada Anda, Kanselir Scholz yang terkasih: hancurkan tembok ini."

"Beri Jerman peran kepemimpinan yang telah diperolehnya sehingga keturunan Anda bangga dengan Anda. Dukung kebebasan, dukung Ukraina, hentikan perang ini, bantu kami menghentikan perang ini," katanya.

Anggota parlemen di Bundestag menyambut Zelenskiy dengan tepuk tangan meriah dan wakil ketua Katrin Goering-Eckardt, mengatakan kepadanya, "Negara Anda telah memilih demokrasi, dan itulah yang ditakuti (Presiden Rusia) Vladimir Putin."

Dia mengatakan Putin berusaha menyangkal hak Ukraina untuk hidup, dan menambahkan, "Tapi dia sudah gagal dengan itu."

Reuters

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

9 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

21 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya