Tertahan di Malaysia, 151 WNI Akhirnya Bisa Dipulangkan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Maret 2022 10:00 WIB

Konsulat RI Tawau memfasilitasi pemulangan mandiri 151 WNI dari Tawau-Sabah, Malaysia menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara. Sumber: dokumen KRI Tawau.

TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat RI Tawau membantu memfasilitasi pemulangan mandiri (biaya sendiri) 151 WNI yang tertahan di Malaysia. Dari jumlah itu, 90 orang laki-laki 90 dan 61 perempuan.

Konsulat RI Tawau dalam keterangan pada Rabu, 16 Maret 2022, menyebut 151 WNI itu dipulangkan dari area Tawau-Sabah menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara. Pemulangan ini di bawah program pemulangan khusus tahap ke-10.

Konsulat RI Tawau memfasilitasi pemulangan mandiri 151 WNI dari Tawau-Sabah, Malaysia menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara. Sumber: dokumen KRI Tawau.

Advertising
Advertising

WNI, yang dibantu pemulangannya ini, kebanyakan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah selesai masa kontrak kerjanya dan juga pelancong WNI pelawat, yang masih tersisa, yang tidak dapat kembali ke tanah air. Mereka tak bisa pulang ke Indonesia karena adanya penutupan Pelabuhan Internasional Tawau sebagai salah satu pintu masuk dan keluar Malaysia, sejak Maret 2020 lalu.


WNI dalam program pemulangan khusus ini, berasal dari berbagai wilayah
seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara, NTT, NTB dan Jawa Timur. Dari 151 WNI, terdapat 3 orang dari wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu yang ikut dalam pemulangan.

Ke-151 WNI itu, diberangkatkan menggunakan KM. Purnama Ekspres yang sengaja didatangkan secara khusus menyeberangkan mereka menuju ke Pelabuhan Tunontaka Nunukan-Kalimantan Utara. Setibanya di Nunukan, mereka tinggal melanjutkan perjalanan
menuju daerah domisili masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan RI Tawau, Heni Hamidah didampingi
beberapa pejabat fungsi terkait, meninjau langsung jalannya proses pemberangkatan di
pelabuhan. Konsul RI juga berdialog dengan beberapa WNI.

Untuk dapat mengikuti program pemulangan khusus ini, para WNI harus mendaftarkan diri ke Konsulat RI dengan melampirkan persyaratan dokumen yang diperlukan, untuk dimintakan kelulusan atau ijin dari pihak otoritas terkait di Sabah-Malaysia.

Mengingat masih pada masa pandemi, proses pelaksanaan program pemulangan khusus ini
menerapkan SOP kesehatan yang ketat. Para WNI juga diwajibkan melampirkan hasil tes PCR terbaru sebagai salah satu persyaratan pendaftaran program pemulangan.

Malaysia sampai saat ini masih belum membuka Pelabuhan Internasional Tawau. Pelabuhan ini sejak Maret 2020 ditutup gara-gara pandemi Covid-19 dan hanya digunakan untuk fasilitasi pemulangan khusus seperti deportasi atau pemulangan mandiri dengan izin kelulusan dari pemerintah setempat.

Sampai dengan pemulangan tahap ke-10 ini, tercatat sebanyak 1.293 orang WNI telah
difasilitasi kepulangannya. Jumlah ini di luar pemulangan deportasi dan repatriasi pelajar yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia

Baca juga: 9 WNI Terjebak di Chernihiv Ukraina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

8 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

9 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

9 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

10 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

11 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

11 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya