Bank Dunia Kucurkan Rp 2,8 Triliun untuk Bantu Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 15 Maret 2022 19:00 WIB

Bank Dunia. worldbank.org

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia pada Senin menyetujui uang sumbangan hampir USD 200 juta (Rp 2,8 triliun) ke Ukraina. Angka ini difokuskan untuk mengakomodasi kebutuhan kelompok rentan, yang terdampak invasi Rusia.



Pendanaan menyentuh angka USD 723 juta (Rp 10,3 triliun) disetujui Minggu lalu. Sumbangan ini merupakan bagian dari paket dukungan USD 3 miliar (Rp 42,9 triliun) yang diperjuangkan Bank Dunia untuk sampai ke Ukraina dan rakyatnya, dalam beberapa minggu mendatang.

Orang-orang berdiri di depan pabrik sepatu yang hancur setelah serangan rudal, di tengah invasi Rusia, di Dnipro, Ukraina 12 Maret 2022. Pasukan Rusia meningkatkan tembakan jarak jauh di Mariupol, Kyiv, Kharkiv, Chernihiv dan pusat populasi lainnya di Ukraina. REUTERS/Mykola Synelnikov

Advertising
Advertising


Presiden Bank Dunia, David Malpass, mengatakan pada acara virtual yang diselenggarakan oleh Washington Post, bahwa bank tersebut berharap bisa menyelesaikan paket Rp42,9 triliun dalam waktu enam sampai delapan minggu.



Malpass mengatakan kebutuhan Ukraina saat ini sangat besar. Menurut dia, upaya pembangunan kembali akan melibatkan jalan raya, jembatan dan infrastruktur utama lainnya, adalah beberapa contohnya.



Untuk membantu Ukraina saat ini, Malpass meyakinkan jika Bank Dunia akan membawa uang tunai sebanyak mungkin. Dia menyebut sumbangan itu juga akan dipakai pada proyek-proyek khusus untuk membantu Ukraina, yang sudah mengungsi ke negara lain.



"Fokus langsung kami sekarang adalah bagaimana kami membantu orang-orang yang diserang saat ini," kata Malpass dilansir dari Reuters, Selasa, 15 Maret 2022.



Selain pada Ukraina, Bank Dunia juga siap untuk mendukung Polandia melalui pembiayaan dan layanan konsultasi ketika bergulat dengan masuknya pengungsi Ukraina. Terkait perihal ini, Malpass menyampaikan bahwa dia telah bertemu dengan Menteri Ekonomi Polandia Piotr Nowak.



Dalam pertemuan itu, Bank Dunia menyebut kedua pemimpin membahas dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap ekonomi global, termasuk kerentanan terkait dengan inflasi pangan, dan ketidakamanan serta lonjakan harga energi.



Sumber: Reuters

Baca juga: AJI: Kampanye Setop Berita Covid-19 sama Saja Toxic Positivity

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

3 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya