Kisah Sun Yat Sen Gulingkan Dinasti Qing hingga Dijuluki Bapak Revolusi Tiongkok

Reporter

Tempo.co

Minggu, 13 Maret 2022 06:06 WIB

Sun Yat Sen. Foto : Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Sun Yat Sen, tokoh yang tidak begitu asing terutama bagi rakyat Tiongkok. Lahir pada 12 November 1866, ia kemudian tumbuh menjadi seorang revolusioner besar yang berambisi membebaskan negerinya dari segala macam penindasan. Terbukti di tahun 1911, dirinya berhasil memimpin gerakan revolusi Tiongkok. Berkat itu, hingga saat ini Sun dikenang sebagai Bapak Revolusi Tiongkok.

Melansir Britannica, Sun Yat Sen lahir sebagai anak keenam dari keluarga petani miskin di Xiangshan, Guangdong, China Selatan. Namun, sejak remaja ia memiliki cita-cita luhur, yakni ingin membebaskan serta memerdekakan negerinya dari kekuasaan bangsa Manchu maupun imperialisme Barat. Untuk merealisasikannya, ia harus meninggalkan tanah kelahirannya untuk menimba ilmu di luar negeri.

Meski di luar negeri Sun mengenyam pendidikan di sekolah kedokteran, tidaklah mengurungkan niatnya dalam berpolitik. Sikap tegasnya dalam politik mulai nampak tatkala Tiongkok menyerahkan daerah Annam ke pihak Prancis pada 1884. Dengan tegas ia mengatakan bahwa hal itu merupakan tindakan bodoh yang dilakukan pemerintah Manchu.

“Inilah tahun yang menentukan nasibku. Kita telah dikalahkan Perancis, maka niatku sangat jelas, yakni merobohkan dinasti Manchu dan mendirikan negara republik. Jabatanku sebagai dokter hanya muslihat untuk memasuki segala kalangan dan menyiarkan cita-citaku,” ucap Sun Yat Sen sebagaimana ditulis Y. C. Wu dalam buku Sun Yat Sen Bapak Republik Tiongkok (1950).

Sejak saat itu, semangat revolusionernya kian membara dengan mendirikan partai Revive China Society. Melalui partainya ini, ia meminta bantuan kepada kaum revolusioner yang ada di luar negeri, baik di Amerika hingga Eropa. Pemberontakan pertamanya dimulai pada 1899 yang dibantu oleh partai-partai lain di Tiongkok, namun berakhir gagal.

Advertising
Advertising

Tetapi kegagalannya tidak membuat putus asa, justru dirinya mendapat dukungan dari berbagai pihak, dari para bangsawan, mahasiswa, buruh, hingga petani untuk memulai revolusi. Pada 1905, Sun pergi ke Jepang untuk meminta bantuan sekaligus meracik kembali ideologi partainya yang didasarkan pada Asas-asas San Min Chui I. Di dalamnya mencakup semangat Nasionalisme, Demokrasi, dan Perikehidupan.

Tak lama, pemberontakan besar-besarannya bernama Huizhou terhadap Dinasti Qing dimulai. Lagi-lagi hal itu belum membuahkan hasil. Enam tahun berselang, Sun menggalang dana, persenjataan, dan menambah pasukan di Amerika Serikat. Momen bentrokan antara aparat Dinasti Qing dengan pasukan revolusi menjadi pijakan awal keberhasilan Sun. Pasukannya berhasil menguasai wilayah Wuchang dan merebut dua kota lainnya di Wuhan.

Momen penting itu sekaligus menjadi awal kehancuran Dinasti Qing. Puncaknya pada Desember 1911, pasukan revolusi gencar melakukan pemberontakan yang menjalar ke berbagai daerah. Di saat itu, Revolusi Tiongkok yang digagas Sun mencapai kemenangannya yang berhasil menggulingkan Dinasti Qing.

Sun Yat Sen kemudian ditetapkan sebagai presiden pemerintahan sementara Republik China untuk pertama kali. Namun, Sun menyadari bahwa dirinya tidak cukup banyak andil pada kemenangan revolusi ini sehingga memutuskan mundur pada 10 Maret 1912 dan menyerahkan jabatannya kepada Yuan Shikai. Di usianya ke 58 tahun, Sun meninggal dunia. Berkat jasanya membebaskan rakyat Tiongkok dari penindasan, dia dikenang sebagai Bapak Revolusi Tiongkok hingga saat sekarang.

HARIS SETYAWAN

Baca: Yuan Shikai Presiden Pertama Tiongkok ini Paksa Kaisar Terakhir Cina Lengser

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

1 hari lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

8 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

11 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

12 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

13 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

14 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

19 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

22 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

26 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya