Rusia Tahan Serangan di 5 Kota Ukraina, Beri Kesempatan Warga Mengungsi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 9 Maret 2022 11:15 WIB

Natasha, 83 tahun, saksi mata Perang Dunia Kedua, berada di Polandia setelah mengungsi dari Mykolajiw menghindari invasi Rusia ke Ukraina, di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia, 8 Maret 2022 REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia berjanji menyediakan koridor kemanusiaan pada Rabu, 9 Maret 2022, untuk warga mengungsi dari Kyiv dan empat kota Ukraina lainnya, karena jumlah pengungsi yang diciptakan oleh serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua melampaui 2 juta.

Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, seperti dikutip oleh kantor berita Tass menyebutkan bahwa pasukan Rusia akan menahan serangan mulai pukul 10 pagi waktu Moskow untuk memastikan perjalanan yang aman bagi warga sipil meninggalkan Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol.

Tidak jelas apakah rute yang diusulkan akan melewati Rusia atau Belarus, kondisi yang sebelumnya ditentang oleh pemerintah Ukraina.

Warga sipil meninggalkan kota Sumy yang terkepung pada hari Selasa di "koridor kemanusiaan" pertama yang berhasil dibuka sejak invasi Rusia. Ukraina menuduh pasukan Rusia menembaki rute evakuasi lain, dari Mariupol di selatan negara itu.

Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina kini telah meningkat menjadi 2 juta, kata kepala badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan pada hari Selasa.

Advertising
Advertising

Para pengungsi masuk ke perbatasan negara tetangga, dan sebagian memilih mengungsi ke Inggris.

Namun Pemerintah Inggris menghadapi kritik keras dari parlemen atas kebijakannya mewajibkan pengungsi Ukraina mengurus visa untuk masuk ke negeri itu.

Menteri Imigrasi Kevin Foster mengatakan Inggris sejauh ini telah mengeluarkan 500 visa bagi mereka yang menyelamatkan diri dari invasi Rusia.

Tidak seperti negara Uni Eropa, Inggris mengharuskan mereka yang mencari perlindungan dari pertempuran di Ukraina untuk memiliki visa yang sah pada saat kedatangan.

"Skema (visa keluarga) mulai berlaku Jumat lalu, dan lebih dari 10.000 aplikasi diajukan, di mana lebih dari 500 visa dikeluarkan dan lebih banyak lagi yang dikeluarkan saat kita berbicara," kata Foster kepada parlemen, Selasa.

"Ini memalukan," kata Alec Shelbrooke, anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa.

Reuters

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

10 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya