Capres Korea Selatan Rangkul Pemilih Muda, Tawarkan Perawatan Rambut Ditanggung

Reporter

Terjemahan

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 7 Maret 2022 10:30 WIB

Kelompok kampanye pemuda Lee Jae-myung, calon presiden dari Partai Demokrat yang berkuasa di Korea Selatan, dalam sebuah kampanye di Seoul, Korea Selatan, 24 Februari 2022. REUTERS/ Heo Ran

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Presiden Korea Selatan akan digelar pekan depan. Mantan jaksa Yoon Suk-yeol dari oposisi akan bersaing dengan Lee Jae-myung, calon dari partai pemerintah saat ini.

Yoon menikmati dukungan teguh dari orang-orang di atas 60, sementara Lee memimpin dengan mereka yang berusia 40-an dan 50-an.

Yoon dan Lee sama-sama membentuk satuan tugas kampanye yang bertujuan untuk meraih dukungan dari pemilih muda.

Sebuah avatar digital Yoon, dengan slogan "kandidat palsu" menjelaskan ide-ide kebijakan dan menggali kelemahan saingannya. Tim Lee merespons dengan karakter bertenaga AI-nya sendiri.

Slogan Yoon "OK, Ayo maju!" - diteriakkan di rapat umum dengan gerakan pukulan khasnya - telah menjadi viral di media sosial, menciptakan meme dan video yang tak ada habisnya.

Advertising
Advertising

Kim Dong-wook, seorang penasihat berusia 30 tahun pada kampanye media sosial Yoon, mencoba untuk mengguncang citra kandidat sebagai "ggondae" - orang tua yang suka memerintah dan keras kepala.

"Saya menemukan dia lebih terbuka untuk berubah," kata Kim, mantan peneliti think tank. "Dia digambarkan pasif dan terkadang kurang percaya diri pada media, jadi saya ingin membantu mengubah itu dan menambahkan suara-suara muda ke dalam kebijakannya."

Tim pemuda Yoon, yang dipilih melalui audisi publik, terdiri dari orang-orang berusia 23 hingga 38 tahun, termasuk pendiri start-up, mantan gamer profesional, psikiater, dan eksekutif belanja rumahan.

Tim memulai awal yang sulit dengan bentrokan dan pengunduran diri. Ketika Yoon akhirnya bertemu dengan tim, Kim mengatakan dia menunjukkan citra ggondae sementara yang lain mendesaknya untuk lebih mendengarkan pemilih muda dan memecat "parasit politik".

"Wajahnya berubah lebih gelap" setelah kritik, kata Kim, tetapi "tidak ada sensor dan dia mendengarkan dengan cermat dan mencatat. Dan pada akhirnya dia menerima sebagian besar saran kami."

Tim membuat 29 video pendek YouTube di halaman Yoon dan halaman partai, mendiskusikan ide-ide kebijakan dan menghasilkan lebih dari 14,5 juta tayangan, di negara berpenduduk 52 juta orang.

Strategi tersebut telah membantu mengangkat popularitas Yoon di pemilih berumur 20-an di atas 40% dari sekitar 30% pada awal Januari, menurut Realmeter.

"Ada pelajaran bahwa pesan singkat namun kuat dapat berdampak besar, terutama pada generasi muda dan orang-orang yang apatis terhadap politik," kata Park Min-young, penasihat Yoon yang telah menulis tentang pergeseran politik generasi.

Berikutnya: Perwatan rambut rontok ditanggung negara

<!--more-->

Lee, setelah bertemu dengan pria dan wanita muda, mengusulkan untuk mengizinkan asuransi kesehatan publik semacam BPJS di sini, menanggung perawatan rambut rontok.

Di negara yang terobsesi dengan penampilan di mana operasi plastik adalah hal biasa, banyak pria muda percaya kebotakan dapat membahayakan karir dan prospek pernikahan, padahal perawatannya mahal.

Klip video berdurasi 15 detik di mana Lee melakukan spoof iklan rambut rontok memicu reaksi eksplosif di media sosial termasuk kritik bahwa ia mendorong agenda populis.

Dia merayu pemilih yang lebih muda pada bulan Januari dengan menyerukan untuk melegalkan ndustri tato, yang beroperasi di bawah tanah karena hukum Korea Selatan hanya mengizinkan dokter untuk melakukan prosedur tersebut.

Lee secara khusus menargetkan orang-orang muda, yang bergabung dengan nyala lilin menjelang pemakzulan 2017 dan penggulingan presiden konservatif Park Geun-hye.

Lee Jung-in, 19 tahun, seorang pengunjuk rasa cahaya lilin yang sekarang mengepalai kelompok yang terdiri dari sekitar 30 juru kampanye pemuda untuk kandidat Lee, mengarahkan gerakan yang berhasil untuk menurunkan usia pemilih Korea Selatan satu tahun menjadi 18 pada tahun 2019.

"Sangat jarang remaja memiliki kesempatan untuk berbicara di rapat umum selama pemilihan presiden, dan partai politik umumnya tidak pandai merangkul kaum muda," kata Lee.

"Kami bertujuan untuk membujuk pemilih muda lainnya untuk bergabung dengan kami, yang saya yakini akan membawa perubahan besar dalam mendemokratisasi politik negara."

Berita terkait

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

12 jam lalu

Belanja dan Taksi, Dua Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan di Korea

Korea Selatan menerima total 808 pengaduan resmi dari wisatawan internasional pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

20 jam lalu

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Petinggi Samsung termasuk ke dalam daftar. Berikut ini daftar lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

1 hari lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

1 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

1 hari lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

2 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

2 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

2 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

2 hari lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

2 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya