Majelis Umum PBB akan Mengecam Rusia atas Invasi ke Ukraina
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Rabu, 2 Maret 2022 17:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menegur Rusia pada Rabu 2 Maret 2022 atas invasinya ke Ukraina.
Majelis juga menuntut agar Moskow berhenti berperang dan menarik pasukan militernya dari Ukraina, sebuah langkah yang bertujuan untuk secara diplomatis mengisolasi Rusia di badan dunia itu.
"Pada Selasa 1 Maret 2022 malam, hampir setengah dari 193 anggota Majelis Umum telah menandatangani sebagai sponsor bersama dari rancangan resolusi menjelang pemungutan suara pada Rabu 2 maret," ujar para diplomat seperti dilansir Reuters.
Teks menyesalkan "agresi Rusia terhadap Ukraina ini mirip dengan rancangan resolusi yang diveto oleh Rusia di Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang pada Jumat lalu.
Kendati demikian, teks yang semula memasukkan kata “mengutuk” diperingan menjadi "menuntut agar Federasi Rusia segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat menarik semua pasukan militernya dari wilayah Ukraina di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional."
Tidak ada negara yang memiliki hak veto di Majelis Umum dan diplomat Barat mengharapkan resolusi, yang membutuhkan dukungan dua pertiga, untuk diadopsi.
"Perang Rusia menandai kenyataan baru. Ini mengharuskan masing-masing negara untuk mengambil keputusan yang tegas dan bertanggung jawab serta memihak," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock kepada Majelis Umum, Selasa 1 Maret 2022.
Meski resolusi Majelis Umum tidak mengikat, mereka membawa bobot politik.
Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Moskow menyatakan langkah itu sesuai dengan tindakan membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.
Namun, dalih Moskow itu telah ditolak mentah-mentah oleh negara-negara Barat yang menuduh Rusia melanggar Pasal 2 Piagam. Pasal itu mengharuskan anggota PBB menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan untuk menyelesaikan krisis.
Lusinan negara bagian kemungkinan secara resmi abstain dari pemungutan suara atau tidak terlibat sama sekali. Dalam dua suara oleh 15 anggota Dewan Keamanan PBB tentang krisis Ukraina dalam seminggu terakhir, Cina, India dan Uni Emirat Arab abstain.
"Kami harus memberikan ruang untuk jalur diplomatik," ucap Duta Besar UEA untuk PBB, Lana Nusseibeh, pada Selasa. "Saluran harus tetap terbuka dan negara-negara yang abstain memiliki saluran tersebut dengan Presiden Putin dan akan menggunakannya untuk membantu dan mendukung dengan cara apa pun yang kami bisa."
Pemungutan suara Majelis Umum akan dilakukan pada akhir sesi khusus darurat yang langka dari badan tersebut, yang diselenggarakan oleh Dewan Keamanan sejak Ahad lalu. Rusia tidak dapat memveto langkah itu karena itu masalah prosedural.
Lebih dari 100 negara telah berpidato di sesi sebelum pemungutan suara. Hampir setiap pembicara Majelis Umum pada Senin dan Selasa lalu mengutuk perang dan risiko eskalasi militer Rusia ke Ukraina.
Tetapi Rusia tidak sepenuhnya tanpa teman, karena Suriah, Nikaragua, Kuba, dan Korea Utara semuanya berpihak pada Moskow dalam invasi ke Ukraina. Mereka mengecam standar ganda negara-negara Barat yang telah menginvasi negara-negara lain, termasuk Libya, Irak, dan Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Presiden Taiwan Sumbang 1 Bulan Gaji untuk Bantu Ukraina
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.