TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan tidak akan mengirim tentaranya ke Ukraina, untuk berperang langsung lawan Rusia. Biden menyebut pasukan militernya hanya disiapkan untuk negara-negara anggota NATO, itu pun sebagai antisipasi jika Presiden Rusia Vladimir Putin terus merangsek ke arah barat.
Ukraina saat ini belum menjadi anggota NATO.
“Biar saya perjelas, pasukan kami tidak terlibat dan tidak akan terlibat dalam konflik dengan pasukan Rusia di Ukraina,” kata Biden dalam pidato tahunan di depan Kongers Amerika Serikat, Selasa malam waktu setempat, 1 Maret 2022.
Petugas menyisir lokasi setelah serangan rudal Rusia di gedung pemerintahan daerah Kharkiv, Ukraina, 1 Maret 2022. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy
Untuk mempertahankan Blok Barat, Biden telah memobilisasi
tentara Angkatan Darat Amerika, skuadron udara, dan mengirimkan kapal untuk melindungi negara-negara anggota NATO seperti Polandia, Rumania, Latvia, Lituania, dan Estonia. Menurut Biden, Amerika Serikat dan Sekutu akan mempertahankan setiap jengkal wilayah negara-negara NATO.
“Dengan kekuatan penuh, kolektif yang kita miliki,” kata Biden.
Walau tidak terlibat secara langsung, Biden menyebut Amerika Serikat dan sekutu tetap memberikan dukungan kepada Ukraina dalam perjuangannya meraih kebebasan. Menurut Politisi Parati Demokrat itu, bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan senilai lebih dari $1 Miliar (Rp14,3 triliun), sudah dialokasikan langsung ke Ukraina.
“Kami akan terus membantu rakyat Ukraina, saat mereka membela negara mereka, dan membantu meringankan penderitaan mereka,” kata Biden.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Rabu, 2 Maret 2022, sudah masuk hari keenam. Ketegangan terus memburuk yang sekaligus menandakan belum adanya solusi dari krisis ini.
Blok Barat sudah ramai-ramai menjatuhkan sanksi terhadap
Rusia, diantaranya memblokir akses pembayaran SWIFT Internasional. SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication adalah jaringan pesan global yang digunakan bank untuk melakukan pembayaran lintas batas.
Sumber: Keterangan Pers Gedung Putih
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.