Rusia Kerahkan Armada Tempur Besar-Besaran, Mulai Frustrasi Hadapi Ukraina?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 1 Maret 2022 20:12 WIB

Ambulans terlihat dari jendela kendaraan yang pecah terkena peluru, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 28 Februari 2022. Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza.pl via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Armada pasukan tempur dengan kendaraan lapis baja Rusia dalam jumlah besar merangsek mendekati ibu kota Kyiv, Selasa, 1 Maret 2022. Sejumlah daerah sipil pun jadi sasaran, sehingga menimbulkan spekulasi Vladimir Putin mulai frustrasi karena Ukraina tak kunjung takluk pada hari keenam invasi.

Hampir seminggu sejak melancarkan perang terhadap tetangganya, Rusia gagal merebut satu kota besar Ukraina setelah mengalami perlawanan sengit yang tak terduga.

Negara-negara Barat takut bahwa komandan Rusia sekarang dapat melancarkan taktik yang mereka gunakan di Suriah dan Chechnya dalam beberapa dekade terakhir, ketika mereka menghancurkan wilayah sipil, menewaskan ribuan orang, dengan mengirim tank mereka dalam jumlah besar.

Rusia sedang dalam tekanan besar. Sanksi internasional dan isolasi keuangan global memiliki dampak yang tiba-tiba dan menghancurkan ekonomi Rusia, dengan rubel jatuh bebas dan antrian di luar bank saat orang Rusia bergegas menyelamatkan tabungan mereka. Perusahaan minyak Shell menjadi perusahaan Barat terbaru yang mengumumkan menarik diri dari Rusia.

Perusahaan satelit AS Maxar merilis gambar yang menunjukkan tank dan truk bahan bakar meliuk-liuk di sepanjang jalan raya dari utara sejauh 60 km menuju Kyiv.

Advertising
Advertising

"Bagi musuh, Kyiv adalah target utama," kata Presiden Volodymyr Zelenskiy, yang tetap berada di ibu kota untuk mengumpulkan warga Ukraina dengan pembaruan video reguler, dalam pesan terbarunya semalam. "Kami tidak membiarkan mereka merusak pertahanan ibu kota, dan mereka mengirim penyabot kepada kami... Kami akan menetralisir mereka semua."

Pihak berwenang Ukraina juga melaporkan 70 tentara tewas dalam serangan roket di sebuah kota antara Kyiv dan Kharkiv.

“Rusia di Kyiv hanya membuat sedikit kemajuan selama 24 jam terakhir mungkin sebagai akibat dari kesulitan logistik yang terus berlanjut,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan laporan intelijen militer pada hari Selasa.

Laporan itu juga memperingatkan pergeseran taktik Rusia menempatkan warga sipil dalam bahaya yang lebih besar: "Penggunaan artileri berat di daerah perkotaan padat penduduk sangat meningkatkan risiko korban sipil."

Berikutnya: Rusia kehilangan 5.710 personel, 29 pesawat, dan 198 tank

Berita terkait

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

13 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

14 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

2 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

2 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

4 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

5 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

7 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

7 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya