TEMPO Interaktif, Teheran: Iran masih menanti kebijakan praktis Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebelum menilai posisi Obama terhadap Iran. Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki menanggapi pelantikan Obama sebagai presiden Amerika Serikat, Selasa (20/1) waktu setempat.
"Kami memilih menunggu dan melihat kebijakan-kebijakan praktis pemerintah Amerika (terhadap Iran)," ujar Mottaki.
Mottaki juga menyarankan agar Obama mengambil pendekatan baru mengenai Timur Tengah. Pasalnya, lanjut Mottaki, cara-cara tradisional memandang Timur Tengah tidak akan membawa hasil apapun.
Sebelumnya, Obama berjanji membuka dialog dengan Teheran. Mantan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush sebelumnya menolak bernegosiasi langsung dengan Iran kecuali Iran menghentikan pengayaan uranium mereka karena Bush takut Iran membangun bom nuklir. Teheran sendiri berkeras bahwa program nuklir mereka dilakukan untuk tujuan damai.
Hubungan Amerika Serikat dengan Iran memburuk paa 1980 setelah para mahasiswa Iran menduduki Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran dan menahan 52 sandera selama 444 hari.