Ketika Pemerintah Jepang Dibikin Pusing oleh Gaya Hidup Hemat Warganya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 8 Februari 2022 17:32 WIB

Sebilan anak pasangan Keiki Nambu dan istrinya Takako berfoto bersama saat berbelanja di tengah pandemi virus corona di Tokyo, Jepang, 7 Januari 2022. Foto diambil 7 Januari 2022. REUTERS/Akiko okamoto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang memberikan bantuan masing-masing senilai 100 ribu yen atau sekitar Rp12,5 juta untuk setiap anggota keluarga sebagai bagian dari program menggenjot konsumsi masyarakat. Tapi yang terjadi adalah, uang itu lebih banyak ditabung daripada untuk belanja.

Hal ini seperti terjadi pada pasangan Keiki Nambu-Takako. Keluarga sopir bus di Tokyo dengan sembilan anak ini memanfaatkan stimulus pemerintah itu untuk membayar hipotek daripada pergi berbelanja.

Kehati-hatian keuangan semacam itu telah membuat rumah tangga Jepang mengumpulkan aset sebesar Rp244 ribu triliun selama bertahun-tahun, dengan lebih dari setengahnya disimpan dalam tabungan. Gaya hidup hemat ini yang membuat pemerintah sakit kepala, karena bikin bisa ekonomi nasional hampir mati.

Pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida telah membayar hampir Rp244 triliun dalam bentuk bantuan langsung tunai kepada keluarga. Namun tidak seperti stimulus AS yang mengangkat belanja konsumen, dampaknya terlihat terbatas di Jepang, di mana rumah tangga lebih cenderung menyimpan uang atau membayar utang seperti Nambus.

Ini menyoroti masalah yang konsisten dalam ekonomi nomor 3 dunia itu, di mana utang publik sudah lebih dari dua kali ukuran produk domestik bruto (PDB).

Advertising
Advertising

"Jika gaji ayah tetap sama tetapi harga terus naik, yang bisa kami lakukan hanyalah memintanya melakukan yang terbaik dan bekerja sebanyak yang dia bisa," kata Takako, 39 tahun.

Suaminya menghasilkan sekitar 5 juta yen atau sekitar Rp630 juta setahun, termasuk "bonus" diskresioner yang dibayarkan dua kali setahun oleh perusahaan Jepang tetap dipotong jika jam kerja berkurang seperti yang terjadi selama pandemi. Pada akhirnya, uang stimulus hanya membantu menutupi kekurangan itu, kata Keiki.

Usia anak-anak Nambus berkisar dari kurang dari satu tahun hingga 17 tahun. Anak-anak hanya mendapatkan air dan susu untuk diminum, meskipun keluarga tersebut mengkonsumsi sekitar lima liter susu sehari. Keiki memastikan anak-anak mandi cepat untuk menghemat tagihan air.

Dalam hal ukuran, Nambus hampir tidak khas - rata-rata rumah tangga Jepang telah menyusut menjadi 2,21 orang pada akhir 2020 dari 2,82 pada 1995, menurut data sensus. Rata-rata Tokyo bahkan lebih kecil, di 1,92.

Berikutnya: Gemar menabung

Berita terkait

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

3 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

12 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

13 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

13 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

1 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya