Diancam Junta, Warga Myanmar Tidak Akui Anggota Keluarga yang Melawan Militer

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 7 Februari 2022 08:13 WIB

Poster bergambar orang-orang yang dibunuh oleh pasukan junta Myanmar terlihat di kantor Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP) di Mae Sot, Thailand, 26 Januari 2022. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman Junta Militer akan menyita kekayaan warga masyarakat Myanmar yang anggota keluarganya terlibat pembangkangan pada penguasa, mulai terlihat dampaknya.

Setiap hari selama tiga bulan terakhir, rata-rata enam atau tujuh keluarga di Myanmar memasang pemberitahuan di surat kabar milik penguasa untuk memutuskan hubungan dengan putra, putri, keponakan, dan cucu yang secara terbuka menentang junta militer pelaku kudeta.

Pemberitahuan mulai muncul pada bulan November setelah tentara, yang merebut kekuasaan dari pemerintah demokratis Myanmar setahun lalu, mengumumkan akan mengambil alih properti warga dan menangkap orang-orang yang memberi perlindungan kepada pengunjuk rasa. Puluhan penggerebekan di rumah-rumah dilakukan menyusul pengumuman itu.

Lin Lin Bo Bo, mantan penjual mobil yang bergabung dengan kelompok bersenjata menentang kekuasaan militer, adalah salah satu dari mereka yang tidak diakui oleh orang tuanya di antara sekitar 570 pemberitahuan yang ditinjau oleh Reuters.

"Kami menyatakan bahwa kami tidak mengakui Lin Lin Bo Bo karena dia tidak pernah mendengarkan kehendak orang tuanya," kata pemberitahuan yang diposting oleh orang tuanya, San Win dan Tin Tin Soe, di surat kabar milik negara The Mirror pada bulan November.

Advertising
Advertising

Berbicara kepada Reuters dari kota perbatasan Thailand di mana dia tinggal setelah melarikan diri dari Myanmar, pemuda berusia 26 tahun itu mengatakan bahwa ibunya telah mengatakan kepadanya bahwa dia tidak mengakuinya setelah tentara datang ke rumah keluarga mereka untuk mencarinya. Beberapa hari kemudian, dia mengaku menangis ketika membaca pemberitahuan di koran itu.

"Rekan-rekan saya mencoba meyakinkan saya bahwa tidak dapat dihindari bagi keluarga untuk melakukan itu di bawah tekanan," katanya kepada Reuters. "Tapi aku sangat patah hati."

Dihubungi terpisah, orang tuanya menolak berkomentar.

Menargetkan keluarga aktivis oposisi adalah taktik yang digunakan oleh militer Myanmar selama kerusuhan tahun 2007 dan akhir 1980-an, tetapi digunakan jauh lebih sering sejak kudeta 1 Februari 2021, menurut Wai Hnin Pwint Thon, petugas advokasi senior di kelompok hak asasi manusia Burma Campaign Inggris.

Menolak anggota keluarga secara terbuka, yang memiliki sejarah panjang dalam budaya Myanmar, adalah salah satu cara untuk menanggapinya, kata Wai Hnin Pwint Thon, yang mengatakan dia melihat lebih banyak pemberitahuan seperti itu di media daripada di masa lalu.

"Anggota keluarga takut terlibat dalam kejahatan," katanya. "Mereka tidak ingin ditangkap, dan mereka tidak ingin mendapat masalah."

Seorang juru bicara militer tidak menanggapi pertanyaan Reuters. Sebelumnya, dalam konferensi pers pada November, juru bicara militer Zaw Min Tun mengatakan bahwa orang-orang yang membuat pernyataan seperti itu di surat kabar masih dapat dituntut jika terbukti mendukung oposisi terhadap junta Myanmar.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

13 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

15 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya