Lagi, Dirjen WHO Bahas Asal Usul COVID-19 dengan PM Cina
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Minggu, 6 Februari 2022 07:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Upaya untuk mengungkap asal usul COVID-19 terus berlangsung. Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah berbicara dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengenai kerja sama untuk mengungkap asal usul COVID-19.
Seperti dilansir Reuters Sabtu 5 Februari 2022, kasus infeksi virus corona baru pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina, pada akhir 2019. Tedros sebelumnya juga mendesak Cina untuk lebih terbuka dalam data dan informasi terkait asal usul virus yang telah membunuh jutaan orang di dunia dalam 2 tahun terakhir tersebut.
"Senang bertemu dengan Perdana Menteri Li Keqiang. Kami membahas COVID-19 serta perlunya upaya agresif VaccinEquity tahun ini untuk memvaksin 70 persen dari semua populasi," katanya. “Kami juga membahas perlunya kerja sama yang lebih kuat mengenai asal-usul COVID-19, yang berakar pada sains dan bukti.”
WHO tahun lalu membentuk Kelompok Penasihat Ilmiah Asal Usul Patogen Novel (SAGO) serta mendesak Cina untuk menyediakan data mentah yang bisa membantu penyelidikan tahap lanjutan. Namun Cina menolak permintaan itu dengan alasan aturan soal privasi pasien.
Cina juga secara konsisten membantah tuduhan bahwa virus corona bocor dari laboratorium di Wuhan. Studi bersama oleh Cina dan WHO yang diterbitkan pada 2021 mengesampingkan teori bahwa COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium.
Hipotesis paling mungkin adalah virus menginfeksi manusia secara alami, mungkin melalui perdagangan satwa liar.
November lalu, Cina mengatakan laporan intelijen AS yang mengatakan bahwa pandemi COVID-19 berasal dari laboratorium merupakan hal yang tidak ilmiah dan tidak memiliki kredibilitas.
Baca juga: Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Ibu Negara Turki Positif COVID-19
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.